Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia Roya Rahmani mengatakan pihaknya mendukung target Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi.

Dukungan itu, ujar dia, salah satunya ditunjukkan dengan mendorong pebisnis Afghanistan menangkap peluang di Indoensia dalam berbagai sektor, antara lain energi, infrastruktur, pertanian, pendidikan, komunikasi serta obat-obatan.

"Hal itu penting untuk target Indonesia meningkatkan hubungan ekonomi tiga kali lipat pada 2017," ujar dia dalam acara peringatan ulang tahun Kemerdekaan ke-97 Afghanistan di Jakarta, Kamis malam.

Dubes mengatakan pihaknya menghargai semua kerja sama dengan Indonesia dan berharap dapat meningkatkannya. Apalagi, menurut dia, hubungan Afghanistan dan Indonesia sangat tua dan sejati.

"Indonesia punya tempat di hati kami. Afghanistan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia dan membuka kantor perwakilannya pada 1954. Pada 1961, Presiden Sukarno mengunjungi negara kami, sejak itu kita membina hubungan yang sangat baik," kata dia.

Setelah berjuang membangun kembali negara dari kerusakan akibat konflik, Afghanistan juga ingin memiliki kemandirian ekonomi, salah satunya dengan mengolah sumber daya alam yang dimiliki.

Sejak 2001, tutur dia, Afghanistan mencari pendamping untuk mengembangkan sumber daya tradisional yang belum dieksploitasi.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu Desra Percaya mengatakan terdapat potensi ekonomi dan perdagangan belum tersentuh yang dapat dijajaki untuk keuntungan kedua negara.

Ia optimistis ke depan kedua negara itu dapat meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi, terutama dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait.

Tercatat, nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Afghanistan pada 2015 sebesar 36,56 juta dolar AS dan surplus Indonesia sebesar 36 juta dolar AS.

Pewarta: Dyah Dwi A
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016