"Dia bekerja tanpa kenal lelah untuk mewujudkan solusi dua negara yang memungkinkan rakyat Israel hidup dengan aman dan harmonis dengan warga Palestina dan wilayah lebih luas," katanya mengenai mantan Presiden Israel yang wafat di usia 93 tahun itu.
"Bahkan di saat-saat sulit sekali pun, dia tetap tetap optimistis mengenai prospek rekonsiliasi dan perdamaian," imbuh Ban dikutip dari laporan AFP.
Peres, yang berbagi Hadiah Nobel Perdamaian dengan perdana menteri Israel Yitzhak Rabin dan pemimpin Palestina Yasser Arafat, meninggal dunia dalam tidurnya setelah menderita stroke.
Ban menyuarakan harapan bahwa tekad Peres akan "menuntun kita saat kita berusaha untuk memastikan perdamaian, keamanan dan martabat bagi rakyat Israel dan Palestina dan seluruh bangsa di kawasan ini." (mr)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
