Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jumat, ditutup turun sebesar 67,15 poin seiring dengan bursa saham dunia.

IHSG BEI ditutup turun 67,15 poin atau 1,23 persen menjadi 5.364,80. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 17,48 poin (1,86 persen) menjadi 922,20.

"Sentimen negatif dari bursa global memberikan tekanan pada pergerakan IHSG pada hari ini (30/9)," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Jumat.

Secara teknikal, lanjut dia, pelemahan indeks BEI saat ini juga memberikan sinyal tidak bagus karena ditutup pada level terendah pada kisaran harian.

Kendati demikian, menurut dia, pelemahan indeks BEI masih tertahan karena sentimen dalam negeri dari keberhasilan amnesti pajak. Pemodal asing juga masih dalam posisi beli bersih di pasar reguler dalam jumlah yang cukup besar.

Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp384,67 miliar pada akhir pekan ini (jumat, 30/9).

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan bahwa faktor domestik yang relatif positif bisa menjadi dukungan bagi IHSG ke depan untuk kembali bergerak menguat.

"Program pemerintah mengenai amnesti pajak kabarnya tercatat sebagai yang paling berhasil di dunia. Hal ini akan menjadi katalis positif bagi pasar," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 263.703 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,41 miliar lembar saham senilai Rp8,99 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 442,32 poin (1,86 persen) ke level 23.297,15, indeks Nikkei turun 243,87 poin (1,46 persen) ke level 16.449,84, dan Straits Times melemah 20,68 poin (0,72 persen) posisi 2.865,03.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016