Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan kompetisi dalam pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung di Provinsi Aceh pada 2017 harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan untuk membangun daerah tersebut.

"Saya berdoa melalui Pilkada ini persatuan dan kesatuan Aceh terus terjaga," katanya dalam rapat akbar kerja membangun Aceh pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Tarmizi A Karim- Machsalmina Ali di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Sabtu.

Ia menjelaskan berkompetisi dalam Pilkada untuk pemilihan gubernur-wakil gubernur, bupati-wakil bupati dan wali kota-wakil wali kota pada 2017 boleh saja, tapi tidak sepanjang hari.

"Saya mengajak seluruh peserta Pilkada untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam kompetisi Pilkada ini. Saya tidak mau Aceh hancur dan rusak akibat Pilkada. Mari kita bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan provinsi ini," katanya. Menjaga kesatuan dan persatuan Aceh adalah kemenangan di atas segala-galanya, katanya.

Ia mengatakan sebagai partai pendukung Pemerintah, dirinya bisa mengkomunikasi langsung dengan Pemerintah untuk kemajuan pembangunan di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.

"Aceh punya banyak potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang besar dan ini akan mampu membuat Aceh lebih maju dari sekaran. Saya yakin pasangan yang kami usung akan mampu berikan yang terbaik untuk Aceh," katanya.

Pasangan bakal calon Gubenur dan Wakil Gubernur Aceh Tarmizi A Karim-Machsalmina Ali yang maju melalui partai politik pada Pilkada 2017 itu diusung oleh enam partai politik yakni Partai Nasdem, Partai Golkar, PPP, PAN, PKPI dan Hanura.

Dalam rapat akbar kerja membangun Aceh turut dihadiri langsung sejumlah pimpinan partai politik pengusung yakni Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto Ketua Umum PPP M Romahurmuzy dan pimpinan DPP dari PAN, PKPI dan Hanura.

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2017-2022 digelar 15 Februari 2017. Pemilihan itu digelar serentak dengan pemilihan 20 bupati/wakil kota dan wakil di Provinsi Aceh.

Pewarta: Muhammad Ifdhal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016