Jakarta (ANTARA news) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak mendatar atau stagnan di posisi Rp12.970 per dolar AS.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa mata uang rupiah bergerak mendatar menyusul sentimen mengenai data manufaktur Amerika Serikat yang positif.

Indeks pembelian manajer di sektor manufaktur Amerika Serikat untuk September tercatat 51,5 persen, meningkat 2,1 persentase poin dari angka Agustus 49,4 persen, menurut lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) yang berbasis di AS.

"Data Amerika Serikat itu menahan laju mata uang rupiah terhadap dolar AS untuk kembali terapresiasi di tengah sentimen domestik mengenai inflasi yang relatif stabil dan program amnesti pajak yang masih optimis," katanya.

Kendati demikian, ia memproyeksikan bahwa potensi bagi mata uang rupiah melanjutkan penguatan masih terbuka, faktor domestik masih akan menjaga fluktuasi mata uang domestik untuk bergerak menguat meski terbatas.

"Mata uang rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya ke level Rp12.942 per dolar AS," katanya.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa uang tebusan amnesti pajak di masa transisi ke periode II masih menjadi fokus utama investor, jika bisa mempertahankan laju pertambahannya akan membuka potensi rupiah kembali terdongkrak.

"Penguatan rupiah masih berpeluang bertahan hari ini," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016