"Baik-baik saja, Pak SBY perlu apa biasa aku ditelpon atau di-SMS," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Rabu (5/10).
Namun dia mengatakan bahwa saat ini dia belum berkomunikasi dengan Susilo Bambang Yudhoyono.
Ruhut menegaskan keputusan mundur dari kepengurusan partai tidak dia lakukan karena instruksi orang lain, tapi merupakan keinginan sendiri.
Dia memilik mundur karena masuk dalam tim pemenangan dan menjadi juru kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun depan.
"Kemarin karena kampanye aku dimasukkan jadi tim sukses, kan enggak enak mendukung yang bukan dari partai," katanya.
Namun Ruhut menyatakan bahwa dia masih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat hingga saat ini. "Kan aku masih DPR," katanya.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016