Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis sore bergerak melemah sebesar 12 poin menjadi Rp13.002, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.990 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, mengatakan bahwa dolar AS bergerak menguat menjelang laporan data penggajian non pertanian Amerika Serikat pada akhir pekan ini.

"Data ekonomi Amerika Serikat yang telah dirilis sebelumnya mengindikasikan pertumbuhannya masih terbilang solid, sentimen itu cukup menopang dolar AS," katanya.

Ia menambahkan bahwa komentar dari salah satu petinggi the Fed yang memunculkan kembali spekulasi pengetatan kebijakan dengan menaikan suku bunga acuan turut mengapresiasi mata uang Amerika Serikat.

"Sentimen itu membuat kekhawatiran investor untuk berada dalam aset mata uang berisiko," katanya.

Sementara itu, analis pasar uang Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong mengatakan bahwa fluktuasi rupiah relatif masih stabil, sentimen dari dalam negeri mengenai amnesti pajak masih menjadi harapan positif bagi fundamental ekonomi Indonesia.

"Amnesti pajak memberikan harapan positif bagi pertumbuhan ekonomi ke depan, fundamental ekonomi yang baik akan menjaga mata uang rupiah," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.992 dibandingkan Rabu (5/10) Rp12.995.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016