Teheran (ANTARA News) - Presiden Iran Hassan Rouhani mengecam Arab Saudi karena agresinya terhadap rakyat Yaman, dan menggambarkan negara tertindas itu dalam kondisi yang tragis.

"Kondisi di Yaman mengundang penyesalan, sebab rakyat Yaman yang tertindas dan tak memiliki kondisi ekonomi yang mendukung telah terjebak dalam pengeboman oleh Arab Saudi ...," kata Presiden Rouhani pada Senin malam (10/10), sekembalinya dari lawatan ke empat engara Asia.

"Ini tak bisa dipercaya sebab mereka menyerang saudara Muslim tanpa alasan apa pun dan terus membunuh perempuan dan anak-anak pada bulan suci Muharram," ia menambahkan.

"Saya juga berbicara dalam pidato saya hari ini bahwa jika kita ingin menyaksikan pembangunan Asia, kita semua mesti melancarkan upaya untuk membuat Asia jadi tempat aman dalam memerangi terorisme dan melawan agresi ilegal," katanya, sebagaimana dikutip IRNA.

Sementara itu organisasi kemanusiaan Iran mencela perbuatan Arab Saudi terhadap rakyat Yaman, dan menyeru Komite Palang Merah Internasional (ICRC) agar mengkoordinasikan pasokan medis darurat buat korban pengeboman Arab Saudi di Yaman.

Kepala Layanan Medis Darurat (EMS) Iran Pir Hossein Kolivand pada Senin mengatakan EMS Iran siap mengirim pasokan medis darurat dan pekerja bantuan ke Yaman guna mengungsikan warga Yaman yang cedera ke rumah sakit Irak untuk mendapat perawatan medis.

"Iran sejak dulu selalu mengutuk pertumpahan darah dan kekerasan pelaku teror serta pendukung aksi teror di dunia," kata Kolivand.

Ia mengatakan Republik Islam Iran sepenuhnya siap menerima rakyat Yaman yang cedera di rumah sakit Iran.

Ia menyampaikan kemarahan terhadap pelanggaran Hukum Kemanusiaan Internasional oleh penguasa Arab Saudi dan pengeboman dengan sasaran sipil di Yaman.

Ia juga mengatakan, mengingat kurangnya pasokan medis dan pusat kesehatan bagi perawatan medis, EMS Iran siap mengirim pekerja bantuan darurat ke Yaman untuk mengungsikan warga Yaman yang cedera ke Iran.

Iran menuntut Mahkamah Pidana Internaisonal menyeret para pemimpin Arab Saudi ke pengadilan atas kejahatan terhadap umat manusia yang mereka lakukan di Yaman.

Dua rangkaian serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi terhadap satu tempat kegiatan di Ibu Kota Yaman, Sanaa, dilaporkan menewaskan dan melukai lebih dari 7000 orang.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016