Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar-bank di Jakarta pada Selasa sore bergerak melemah sebesar 40 poin menjadi Rp13.017, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.977 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta mengatakan bahwa dolar AS bergerak menguat di tengah antisipasi investor terhadap hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada September lalu.

"Pelaku pasar mencari petunjuk dari hasil FOMC itu mengenai seberapa besar potensi kenaikan suku bunga The Fed," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa katalis positif penguatan dolar AS juga dipicu oleh persepsi kemenangan Hillary Clinton pada debat capres kedua Amerika Serikat, itu dipandang positif pelaku pasar terhadap aset berdenominasi dolar AS.

Sementara itu, analis pasar uang Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan bahwa pelemahan rupiah nisbi masih terbatas mengingat optimisme pelaku pasar di dalam negeri terhadap program amnesti pajak masih menjadi harapan positif bagi fundamental ekonomi Indonesia.

"Pelemahan rupiah diperkirakan jangka pendek karena sejumlah sentimen di dalam negeri cukup positif," ujarnya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.992 dibandingkan Senin (10/10) Rp12.969.
(T.KR-ZMF/C004)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016