Jakarta (ANTARA News) - Seiring berakhirnya masa tanggap darurat bencana banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada 4 Oktober 2016, Ormas Kibar Indonesia mengambil momentum itu sebagai kesempatan untuk membantu penyembuhan psikis anak-anak korban bencana tersebut.

Sekjen Ormas Kibar Indonesia Frans Watu, Kamis di Jakarta menjelaskan kepada pers bahwa pihaknya fokus pada anak-anak pasca bencana, karena bagaimanapun anak-anak tersebut adalah masa depan Garut dan juga Indonesia.

Menurut Frans, rombongan Kibar Indonesia Peduli Garut yang dipimpin oleh Tengku Evi Novia dan Hendra Marbun datang ke Garut pada 6 dan 7 Oktober 2016 dengan membawa tim ahli yang melakukan metode penyembuhan psikis bagi anak-anak korban bencana.

Tim tersebut melakukan aksi nyata dengan mengajarkan anak-anak melukis sambil bermeditasi dan bertutur dengan cerita-cerita yang jenaka dan menghibur.

Pada kesempatan itu Sekjen Kibar Indonesia juga memberikan bantuan kepada para korban bencana banjir melalui Pimpinan Yayasan Panti Bina Insani Garut berupa perlengkapan sekolah, susu dan sejumlah uang, perlengkapan tidur, dan pakaian layak pakai.

Frans juga menjelaskan, bantuan tersebut merupakan hasil gotong -royong para pengurus Kibar Indonesia serta bantuan dari beberapa perusahaan seperti PD Pembangunan Sarana Jaya, Angkasa Megah Wisata Tours & Travel dan PT Transaka Cargo.

"Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi membantu korban bencana banjir bandang di Kabupaten Garut," katanya.

Sebelumnya, terkait penanganan korban banjir, Bupati Garut Rudy Gunawan mengemukakan, pihaknya ingin beranjak ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca banjir.

Dengan begitu, lanjutnya, masa tanggap darurat tidak diperpanjang, dan 19 warga yang masih hilang akibat banjir tetap akan dicari. Tetapi pencariannya hanya akan dilakukan oleh satu tim di bawah komando Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut.


Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016