Bandung (ANTARA News) - Perburuan medali Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 resmi dimulai setelah dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Stadion Siliwangi Kota Bandung, Sabtu.

Pembukaan pesta olahraga bagi atlet difabel yang diikuti 33 kontingen se-Indonesia itu ditandai dengan penekanan tombol serine oleh Menpora bersama Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan, Wagub Jabar Deddy Mizwar dan Kapolda Jabar Irjen Pol Bambang Waskito.

Selanjutnya ditandai dengan penyulutan kaldron Peparnas 2016 Jabar yang dilakukan oleh dua insan atlet paralimpia Joko Budi Wibowo dan Deden Komarudin. Atlet legendaris Asian Para Games dan ASEAN Para Games tuna daksa dan tuna netra tersebut bahu membahu menaiki tangga kaldron.

Joko sebagai pembawa obor digendong oleh Deden Komarudin menaiki tangga demi tangga. Keduanya sampai pada tangga terakhir dan menyulut kaldron Api Peparnas 2016 yang ditempatkan di di sudut bagian timur Stadion Siliwangi Kota Bandung itu.

Prosesi penyulutan kaldron api Peparnas itu merupakan salah satu dari kejutan yang disajikan pada upacara pembukaan Peparnas itu. Perjuangan keduanya menunjukkan sesulit dan seberat apapun untuk meraih harapan, semuanya bisa direalisasikan dengan tekad kuat, semangat, kerja sama dan kerja keras melewati tantangan melintasi tahap demi tahap menuju tujuan.

Sebelumnya api Peparnas dibawa secara estafet oleh atlet tenis meja Muhammad Rian dan Abdul Halim. Kemudian dibawa oleh peraih perunggu Indonesia pada Paralympiade 2016 Rio de Jenairo Ni Nengah Widiasih melintasi karpet merah, kemudian diarak oleh atlet bulutangkis Hari Susanto untuk selanjutnya diserahkan kepada duet Joko Budi dan Deden Komarudin.

Hujan rintik yang turun pada penghujung pembukaan Peparnas, tidak menyurutkan semangat para atlet yang tetap bertahan di panggung berkarpet merah hingga prosesi perhelatan usai.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam sambutannya menegaskan tidak ada lagi perbedaan bagi bagi para atlet difabel.

"Tidak ada perbedaan lagi perlakuan bagi atlet difabel dengan atlet lainnya, tidak boleh memandang sebelah mata atlet difabel karena mereka telah berjuang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional," kata Imam Nahrawi.

Menurut dia, dengan keterbatasan namun para atlet memiliki semangat dan cita-cita untuk meraih hasil gemilang, memotivasi dan menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia.

"Keterbatasan bukan pengalang menghadirkan prstasi, keterbatasan itu menjadi semangat untuk memotivasi diri, berdiri bersama dan beri kebanggaan bersama bagi negeri," kata Menpora.

Ia berharap menjadikan Peparnas awal yang baik menuju ASEAN Para Games 2917 di Malaysia dan Asian Para Games 2018 di Indonesia.

"Jadikan ini semangat harus kembali menjadi yang terbaik di kawasan ASEAN dan Asia. Dan Peparnas ini bersejarah karena digelar setelah NPC mandiri," katanya.

Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 Jawa barat mempertandingkan 605 nomor pertandingan, kata Ketua Umum PB PON dan Peparnas 2016 Jabar Ahmad Heryawan.

"Peparnas mempertandingkan 605 nomor pertandingan dari 13 cabang olarhaga. Totalnya memperebutkan 605 medali emas, 605 medali perak dan 935 medali perunggu," kata Ahmad Heryawan yang juga Gubernur Jabar itu.

Sementara itu jumlah atlet yang terlibat pada Peparnas 2016 Jabar sebanyak 1983 atlet serta 718 official.

Ia menyebutkan, pihaknya telah mempersiapkan 14 venue untuk Peparnas yakni Stadion Siliwangi untuk upacara pembukaan dan penutupan Peparnas serta 13 venue untuk pertandingan cabang olahraga.

Sementara itu pertandingan Peparnas mulai bergulir Minggu (16/10) besok dan medali emas pertama diperkirakan akan hadir dari cabang atletik dan renang. Cabang lainnya adalah voli duduk, tenis lapangan dan cabang lainnya.

Selain menggelar pertandingan olahraga, Peparnas juga menggelar beberapa kegiatan pameran untuk memperkenalkan peralatan atlet disabilitas kepada masyarakat umum. Pameran itu digelar di sekitar Stadion Siliwangi Bandung.

Untuk memeriahkan dan melibatkan masyarakat pada ajang Peparnas, PB PON dan Peparnas menggelar berbagai kegiatan lomba, salah satunya lomba foto Peparnas 2016 berhadiah puluhan juta rupiah.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016