Bandung (ANTARA News) - Pelari Kontingen Bangka Balitung (Babel), Azwar Saputra meraih medali emas pertama Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) cabang atletik 5000 meter putra klas T-54 disabilitas tuna rungu wicara, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung, Minggu.

Pada pertandingan final pertama ajang Peparnas itu, Azwar finis terdepan dengan catatan waktu 17.25:84. Sedangkan medali perak dan perunggu diraih atlet tuan rumah Jabar Rully Irawan dan Supardi dengan catatan waktu 18.45:50 dan 18.45:66.

"Saya senang bisa meraih medali emas pertama saya di ajang Peparnas, medali ini saya persembahkan bagi kedua orang tua saya dan kontingen Babel," katanya seperti diterjemahkan pelatihnya Ahmad Naji seusai lomba.

Azwar yang tampil dengan kostum merah hitam dengan nomor dada 629 tampil luar biasa setelah mampu melejit dan melepaskan diri dari kelompok besar pada lap keempat. Bahkan ia melakukan overlap sejumlah pelari lainnya.

Pelari kelahiran Pangkal Pinang 6 Januari 1996 itu langsung melakukan sujud syukur seusai melintasi garis finis. Ia disambut oleh pelatih dan ofisial Bangka Belitung yang juga mengaku puas dengan raihan yang ditorehkan atletnya itu.

"Saya menempel sejak awal dua atlet di rombongan besar, setelah yakin langsung menambah kecepatan," kata Azwar melalui gerakan tangannya.

Sementara itu Ahmad Naji menyatakan bersyukur atletnya bisa meraih emas di ajang Peparnas itu. Melihat catatan waktunya ia sudah memprediksi Azwar bisa mempersembahkan medali emas.

"Ini Peparnas pertama bagi Azwar, dan persiapan kami juga sangat minim. Tapi akhirnya ia bisa memberikan yang terbaik," katanya.

Namun hasil nomor pertandingan nomor 5000 meter T+54 putra itu sempat diprotes atlet Jabar, Rully Irawan melalui manajernya Yandi Sofyan, yang mengaku tidak merasa disalip oleh atlet Bangka Belitung itu.

"Saya hanya menyampaikan pengakuan atlet, dan TC (technical delegate) telah memperlihatkan resume pertandingan. Atlet kami sudah maksimal," kata Manajer Atletik Peparnas Jabar Yandi.


Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016