Manila (ANTARA News) - Hampir 4.000 penumpang di berbagai pelabuhan di Filipina terjebak dan sejumlah keluarga diungsikan akibat ancaman Topan Sarika, yang di daerah setempat dikenal dengan nama Karen.

Topan tersebut diperkirakan memasuki daratan Filipina pada Ahad, kata lembaga penanganan bencana negara pada Sabtu (15/10).

Pemerintah telah melarang perahu motor dan kapal penumpang berlayar di sembilan pelabuhan di Pulau Luzon di Filipina Utara dan Pulau Visayas di bagian tengah negeri tersebut.

Sebanyak 3.891 penumpang, 386 kapal barang, 29 kapal dan 24 perahu motor terdampar di berbagai pelabuhan, kata Dewan Penanganan dan Pengurangan Resiko Bencana Nasional (NDRRMC).

Sedikitnya 20 penerbangan dalam negeri juga dibatalkan akibat cuaca buruk dan kegiatan belajar-mengajar juga dihentikan, kata Xinhua.

Juru Bicara Presiden Ernesto Abella menyeru masyarakat agar menjaga keselamatan diri dan bersiap menghadapi terjangan topan.

Lembaga prakiraan cuaca negara menyatakan Sarika telah bertambah kuat saat topan itu terus mengancam Provinsi Aurora di bagian utara, tempat topan tersebut diperkirakan memasuki daratan antara pukul 00.00 dan 02.00 waktu setempat.

Topan itu berisi angin dengan kekuatan maksimum 140 kilometer per jam di dekat pusatnya dan hembusan sampai 195 kilometer per jam.

Sebanyak 10 provinsi di bagian utara negeri itu dimasukkan ke dalam peringatan bencana topan Nomor 3.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016