Gorontalo (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo mengaku kekurangan personil dalam penanganan banjir yang melanda sembilan kecamatan di daerah tersebut, Rabu.

Sekretaris Badan Penanggunaan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, Jese Kajongkam mengaku, saat ini tim gabungan yang diturunkan dari BPBD, Tagana, TNI, Polri dan Basarnas cukup kewalahan akibat banjir yang terjadi serentak di sembilan kecamatan.

"Personil BPBD Kabupaten Gorontalo yang dikerahkan sebanyak 50 orang, ditambah Basarnas 20 orang dan Tagana 30 orang, serta bantuan dari TNI dan Polri," jelasnya.

Menurutnya, banjir kali ini terjadi secara serentak sembilan kecamatan yang terdiri dari 20 desa di Kabupaten Gorontalo.

Daerah yang terendam banjir diantara, Kecamatan Limboto, Limboto Barat, Tolangohula, Tibawa, Asparaga, Bilato, Dungaliyo, Tilango dan Boliyohuto.

Banjir terjadi akibat hujan deras yang melanda daerah tersebut sejak Selasa (25/10) kemarin.

Hal tersebut mengakibatkan tiga sungai meluap, yaitu sungai Marisa, Sungai Bionga dan Sungai Moloopu.

"Untuk persediaan logistik seperti makanan sudah kita salurkan, dan walaupun persediaan terbatas, namun masih cukup untuk disalurkan kepada korban banjir yang mencapai 3000 kepala keluarga," ungkapnya.

Hujan yang melanda daerah tersebut sejak Selasa (25/10) siang hingga sore hari menyebabkan sembilan Kecamatan di Kabupaten Gorontalo terendam banjir hingga lutut orang dewasa.

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016