Tokyo (ANTARA News) - Sutradara muda Kamila Andini menilai festival film merupakan ajang yang sangat penting untuk diikuti oleh para sineas.

Menurut dia, festival film mampu memberikan energi bagi para pembuat film untuk terus berkarya, dan menjadi tempat berinteraksi dengan para sutradara dan penonton dari berbagai penjuru dunia.

"Yang paling utama, festival film adalah energi bagi pembuat film itu sendiri," katanya di Tokyo, Rabu.

Bagi Kamila, festival film memberikan ruang lebih yang tidak bisa disediakan oleh bioskop-bioskop komersial, yang hanya menjadikan hitungan banyak sedikitnya penonton sebagai acuan kesuksesan.

"Festival film memberikan opsi-opsi lain, dia memberikan energi pada film itu, value pada film itu," ujarnya.
 
Kamila berada di Tokyo karena filmnya yakni "Following Diana" atau yang dikenal dengan "Sendiri Diana Sendiri" terpilih untuk tayang di Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) ke-29 lewat program Crosscut Asia #03: Colorful Indonesia.

"Following Diana" (2015) berkisah tentang seorang ibu rumah tangga berusia 30 tahun yang suatu hari mendapat kabar mengejutkan bahwa suaminya ingin membagi keluarganya bersama perempuan lain.

Nama Kamila Andini sudah tidak asing di ajang festival film. Karya pertamanya "The Mirror Never Lies" (2011) ditayangkan di lebih dari 30 festival film di seluruh dunia, termasuk Busan, Edinburgh, Seattle, dan Festival Film Internasional Berlin yang bergengsi.

Pewarta: Heppy Ratna Sari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016