Padang (ANTARA News) - Penasehat Sosio-Budaya Kerajaan Malaysia yang juga Presiden Universiti Islam Antarbangsa Malaysia, Tan Sri Rais Yatim mengatakan bahwa kebudayaan Minangkabau masih kuat dan mengakar di wilayah Negeri Sembilan Malaysia.

"Beberapa pengaruh budaya Minang masih bisa dilihat hingga saat ini, seperti dalam bidang adat dan pemerintahan, juga dalam bidang bahasa," katanya di Padang, Rabu.

Ia menjelaskan beberapa hal yang masih bertahan dalam bidang pemerintahan di Negeri Sembilan hingga saat ini adalah adanya Undang Yang Empat atau di Minangkabau dikenal dengan sebutan Basa Nan Ampek.

Menurutnya saat ini Basa Nan Ampek sudah tidak dipergunakan dalam bidang pemerintahan, sementara di Negeri Sembilan masih ada.

Untuk raja dahulunya di Kerajaan Pagaruyung rajanya dikenal dengan panggilan Yang Dipatuan Basa dan di Negeri Sembilan dikenal dengan sebutan Yang Dipertuan Besar yang menempati posisi sebagai raja dalam konstitusi.

"Pengaruh Minang sebenarnya tidak hanya di Negeri Sembilan, di wilayah Sabah malah ada sebuah kampung yang bernama Kampung Tan Duo atau Kampung Sutan Duo," ujarnya.

Ia menyebutkan hal ini diakibatkan karena besarnya pengaruh para perantau Minang yang dulunya datang ke Negeri Sembilan atau wilayah Malaysia secara umum.

Senada Ketua Yayasan Pusako Minangkabau Dirwan Ahmad Darwis mengatakan kebudayaan Minang tidak hanya ada dan mengakar di wilayah Sumatera Barat saja, akan tetapi juga merambah ke beberapa wilayah di Asia Tenggara.

Menurutnya hal ini merupakan salah satu dampak dari tradisi merantau masyarakat Minang yang mana para perantau tersebut dahulunya tetap menggunakan budaya dan tradisi Minang di tempat mereka merantau.

"Berkembangnya budaya Minang di luar wilayah Sumatera Barat saat ini tidak terlepas dari kontribusi para perantau dahulu yang tetap mempertahankan budaya Minang," katanya.

Pewarta: Junisman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016