Hanoi (ANTARA News) - Vietnam pada Jumat, membatalkan rencana untuk membangun dua pembangkit listrik tenaga nuklir karena lonjakan biaya dan masalah keselamatan, laporan media pemerintah.

Negara komunis tersebut menyetujui rencana untuk membangkit pembangkit pada 2009 di Provinsi Ninh Thuan dalam upaya mengatasi kelangkaan energi yang diakibatkan oleh perekonomian yang didorong sektor industri.

Pembangkit tersebut dijadwalkan akan memiliki kapasitas sebesar 4.000 megawatt, yang dikembangkan dengan bantuan dari Rosatom Rusia dan konsorsium Jepang, dan akan menjadi pembangkit nuklir pertama di Asia Tenggara.

Namun, media milik pemerintah melaporkan bahwa pemerintah meminta parlemen Vietnam, Majelis Nasional, untuk menangguhkan proyek tersebut.

"Total investasi sudah meningkat terlalu tinggi," kata Le Hong Tinh, wakil kepala Komisi Sains, Teknologi dan Lingkungan (Commission of Science, Technology and Environment/CSTE) Vietnam, seperti dikutip surat kabar Tien Phong.

Dia mengatakan biaya yang diusulkan untuk kedua pembangkit mencapai dua kali lipat pada 2009 menjadi sekitar 18 miliar dolar Amerika saat pemerintah mengupayakan teknologi yang lebih canggih menyusul bencana nuklir Fukushima Jepang pada 2011, demikian menurut AFP.  (kn)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016