Sao Paulo (ANTARA News) - Grand Prix Brasil yang berpotensi menentukan pebalap peraih gelar dihentikan setelah memainkan 20 dari rencana 71 putaran pada Minggu, menyusul keluarnya "saftey car" di trek yang basah serta serangkaian kecelakaan.

Balapan tertunda selama sepuluh menit karena sejumlah kondisi, di mana juara dunia tiga kali yang membela Mercedes Lewis Hamilton memimpin dari "pole position" dengan meninggalkan cipratan air di belakang safety car.

Safety car dikeluarkan untuk tujuh putaran pembukaan, dan pebalap asal Swedia Marcus Ericsson harus keluar pada putaran ke-13 ketika mobil Saubernya menghantam pagar pembatas.

Balapan dilanjutkan pada akhir putaran ke-19 namun pebalap Ferrari Kimi Raikonen terpelintir dan menghantam tembok di pit beberapa saat kemudian, nyaris menubruk rekan setimnya yang berasal dari Jerman Sebastian Vettel.

"Ini buruk, hanya begitu bodoh," kata Vettel, yang terpelintir pada putaran kesepuluh dan menghadap mobil-mobil yang datang di tengah situasi kalut, melalui radio.

"Bendera merah ketika diperlukan, kami perlu menghentikan balapan. Berapa banyak orang yang ingin mereka mengalami tubrukan? Saya nyaris menubruk Kimi pada bagian tengah (trek) lurus, saya tidak dapat melihat apapun," tambah sang juara dunia tiga kali.

Bendera merah dikibarkan beberapa saat kemudian.

Hamilton, yang tertinggal 19 angka dari rekan setimnya di Mercedes Nico Rosberg dengan satu balapan tersisa setelah Brazil, unggul 3,1 detik atas rekan setimnya itu ketika balapan dihentikan.

Rosberg, pemenang balapan untuk dua musim terakhir di Brazil, dapat meraih gelar perdananya jika ia mendulang kesuksesan pada balapan Minggu atau meraup tujuh angka lebih banyak daripada Hamilton.

Pebalap Prancis Romain Grosjean menubrukkan mobil Haasnya ke dinding pembatas saat ia keluar dari starting grid, setelah ia kehilangan kendali mobil ketika melintasi trek basah.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016