Samarinda (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI, Mahyuddin, mengatakan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok perlu mendapatkan penataran sosialisasi Empat Pilar MPR.

Pasalnya, lanjut Mahyuddin, salah satu alasan mengapa MPR terus menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR adalah masih kurangnya tokoh panutan figur bangsa di Indonesia dewasa ini.

"Pemimpin publik seperti Ahok itu mungkin pintar, cerdas dan kerjanya bagus tetapi sopan santun dalam berbicaranya memang kurang," kata Mahyuddin di sela-sela rangkaian Sosialisasi Empat Pilar MPR di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu.

"Ahok mungkin butuh ditatar dengan sosialisasi Empat Pilar MPR, supaya pemahamannya lebih dalam. Sebab di dalam Pancasila itu juga terkandung segala sopan santun yang mencerminkan orang Indonesia," ujarnya menambahkan.

Di sisi lain politisi Partai Golkar itu menilai reaksi yang beredar dari polemik kasus penistaan agama oleh Ahok menimbulkan gejala-gejala penolakan terhadap kebhinnekaan Indonesia di tengah-tengah masyarakat.

Meski demikian, mantan Bupati Kutai Timur itu setuju dengan anggapan bahwa Ahok terkadang kerap melewati batas dalam hal ucapannya.

"Reaksi kasus Ahok ini perlahan menjurus pada penolakan terhadap kebhinekaan. Tapi saya bilang dia itu memang suka agak offside juga," katanya.

"Jujur dari kinerja itu Ahok bagus, tetapi memang mulutnya banyak offside. Karena dia offside ya tersangka lah sekarang," ujarnya menambahkan.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016