Marrakesh, Maroko (ANTARA News) - Lebih dari 360 perusahaan dan investor, sebagian besar dari Amerika, termasuk selusin perusahaan dalam Fortune 500, pada Rabu (16/11) meminta Donald Trump mempertahankan pakta iklim Paris yang disetujui 196 negara.

Surat terbuka yang dirilis dalam pertemuan iklim tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Marrakesh menyeru presiden terpilih Amerika Serikat itu untuk mendukung "kelanjutan partisipasi Amerika Serikat dalam Kesepakatan Paris, demi memberikan arah jangka panjang yang dibutuhkan untuk mempertahankan kenaikan suhu global di bawah dua derajat Celcius."

Trump menyebut pemanasan global sebagai "lelucon" dan menyatakan akan "membatalkan" kesepakatan itu.

Menerapkan kesepakatan Paris, yang mulai berlaku awal bulan ini, akan membantu bisnis "mengubah miliaran dolar dalam investasi rendah karbon saat ini ada menjadi triliunan dolar yang dibutuhkan dunia untuk menghasilkan energi bersih dan kemakmuran bagi semua" menurut surat terbuka yang dikutip kantor berita AFP.

DuPont, Gap Inc, Hewlett Packard, Hilton dan Nike termasuk di antara perusahaan besar yang mendukung seruan itu.

Starbucks, General Mills, Kellogg Company dan Levi Strauss & Co, serta perusahaan Eropa Schneider Electric dan Unilever juga mendandatangani surat tersebut.

"Kegagalan membangun ekonomi rendah karbon akan menimbulkan risiko pada kemakmuran Amerika," kata surat itu.

Para diplomat, pemimpin eksekutif dan pengamat yang dalam pertemuan PBB bertugas menerapkan bagian kesepakatan Paris yang sudah diterapkan terhenyak ketika Trump terpilih menjadi presiden, yang mengancam mengganggu konsensus puluhan tahun yang masih rapuh.

"Ini momen penting dalam politik global dan sejarah ekonomi, dan kita mutlak harus bersama-sama menyelesaikan tantangan besar yang dihadapi planet ini," kata Barry Parkin, kepala kelestarian Mars Inc.

Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat menggarisbawahi risiko Amerika Serikat tertinggal dalam transisi global dari energi kotor ke bersih yang dibutuhkan untuk mencegah dampak merusak perubahan iklim.

"Membangun ekonomi efisien energi di Amerika Serikat, dengan energi rendah karbon, akan menjamin daya saing bangsa kita dan posisi perusahaan Amerika Serikat sebagai pemimpin di pasar global," kata Michael Kobori, wakil presiden kelestarian Levi Strauss.(mr)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016