Pak Jokowi tidak pernah meminta Gerindra tidak kritik dan saya tidak bisa, saya dari dulu komitmen sama beliau adalah beliau di eksekutif dan kami di legislatif
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan dalam sistem demokrasi, pemerintah membutuhkan kritik dari seluruh pihak.

"Demokrasi membutuhkan kritik. Pak Jokowi tidak pernah meminta Gerindra tidak kritik dan saya tidak bisa, saya dari dulu komitmen sama beliau adalah beliau di eksekutif dan kami di legislatif. Kalau ada kebijakan yang kurang berkenan, maka kami akan kritisi," ujar Prabowo usai berbincang dengan Jokowi di Istana Merdeka, Kamis.

Presiden Joko Widodo menerima Prabowo di Istana Merdeka untuk membahas masalah kebangsaan dan upaya penguatan persatuan NKRI.

Prabowo berjanji untuk terus memberikan dukungan kepada pemerintah melalui kritik yang santun dan membangun.

Dia menilai masyarakat harus menjaga kesejukan kebangsaan dan persatuan Indonesia untuk sama-sama membangun bangsa.

Prabowo yang berdiskusi dengan Presiden selama satu jam, mengapresiasi Presiden yang tidak takut dikritik dan mempertimbangkan masukan dari luar pemerintahan.

Berkaitan dengan penentangan sebagian warga Jakarta terhadap salah satu calon gubernur DKI Jakarta, Prabowo menilai tokoh-tokoh perlu menjaga tutur kata dan ketentraman sehingga masyarakat tidak tersinggung.

"Menurut pendapat saya, setiap tokoh harus benar-benar menjaga kesejukan, ketenangan tutur kata, supaya rakyat kita tidak emosional," ujar Prabowo.

Prabowo mendesak masyarakat dan pemerintah bahu membahu membangun bangsa di tengah melambatnya ekonomi global.

"Jadi kritik itu ya bagus, asal tidak destruktif dan tidak mengarah kepada kekerasan. Itu yang kita harus hindari sebagai bangsa dan itu sikap saya," tegas Prabowo.

Presiden menerima Prabowo di Istana Merdeka sekitar pukul 13.45 WIB. Mereka berdua berdiskusi selama sekitar satu jam.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016