Bogor (ANTARA News) - Pusat Konservasi Tumbuhan-LIPI Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, melibatkan masyarakat untuk melakukan penanaman pohon sebagai bentuk edukasi penyelamatan Daerah Aliran Sungai Ciliwung.

"Menanam harus melibatkan masyarakat, gaungnya jadi lebih besar dan lebih berdampak," kata Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan-LIPI Kebun Raya Bogor Didik Widyatmoko, Sabtu.

Menjelang dua abad Kebun Raya Bogor menggelar kegiatan penanaman dan penyelamatan DAS Ciliwung dengan menyalurkan 10 ribu bibit pohon hasil konservasi.

Dari 10 ribu bibit tanaman tersebut, 4.000 diberikan kepada kelompok tani di DAS Ciliwung dan 6.000 dibagikan kepada pengunjung kebun raya.

"Penanaman 10 ribu bibit pohon ini dalam rangka Hari Menanam Nasional dan juga menjelang dua abad Kebun Raya Bogor," katanya.

Tumbuhan yang diberikan terdiri dari tanaman langka dan tanaman memiliki nilai ekonomi seperti Menteng, Bisbul, Kenari, Polongan, alpukat dan masih banyak lainnya.

"Kami mencoba menjembatani kebutuhan masyarakat dengan menanam mereka mendapat keuntungan ekonomi," katanya.

Menurut Didik, sebagai pusat konservasi, Kebun Raya Bogor sejak 1991 fokus untuk membantu upaya penyelamatan lingkungan, mencegah degradasi lahan.

Ia mengatakan, aksi menanam tersebut telah dilakukan oleh Kebun Raya Bogor sejak 1991 diikuti seluruh Indonesia termasuk empat kebun raya dibawah LIPI.

"Total saat ini ada 30 kebun raya daera, dan ada empat kebun raya yang dibawah LIPI, semuanya terlibat melakukan penanaman," katanya.

Untuk empat kebun raya dibawah komando LIPI total ada 20 ribu bibit tanaman yang telah dibagikan sepanjang 2016 ini.

"Kalau setiap tahun sekitr 10 ribu -15 ribu bibit tanaman yang kita bagikan sejak 1991, berarti hingga tahun ini jumlahnya lebih dari ratusan ribu bibit," katanya.


Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016