Lebak (ANTARA News) - Banjir dan longsor yang menerjang Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sejak tiga hari terakhir menewaskan dua warga dan dua lainnya mengalami luka parah.

"Kami minta warga dapat meningkatkan kewaspadaan banjir dan longsor guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Madias, di Lebak, Selasa.

Bencana longsoran tanah tersebut menimpa keluarga Muktar (55) warga Desa Cikatomas, Kecamatan Cilograng.

Saat itu, kejadian tanah longsor pada Senin (5/12) pukul 15.15 WIB setelah diguyur hujan deras di daerah itu.

Mereka keluarga Muktar sedang berada di rumah, namun tiba-tiba longsor menerjang tempat kediamannya itu.

Akibat bencana longsor itu diketahui Muktar dan anaknya bernama Rika (16) tewas tertimpa reruntuhan bangunan rumah, sedangkan isterinya, Mintarsih (48), dan anak pertamanya, Ali (28), terluka parah pada kepala dan punggung.

Saat ini, kedua orang itu masih dalam perawatan tenaga medis Puskesmas setempat.

Bencana banjir dan longsor tersebut juga delapan rumah rusak berat dan sekitar 80 rumah terendam banjir.

"Kami memperkirakan kerugian akibat banjir dan longsor itu hingga ratusan juta rupiah, termasuk dua mobil dan tiga sepeda motor," katanya.

Menurut dia, selama ini curah hujan di Kabupaten Lebak cenderung meningkat hingga disertai tiupan angin kencang.

Intensitas curah hujan dengan kapasitas ringan dan sedang berlangsung antara 2,5 jam sampai 7,5 jam dan terjadi pagi, siang, sore, malam hingga dinihari.

Karena itu, BPBD mengeluarkan peringatan dini bencana banjir dan longsor guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar.

Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak dipetakan merupakan daerah bencana banjir dan longsor karena tofografinya perbukitan, pegunungan dan daerah aliran sungai (DAS).

"Jika curah hujan tinggi dipastikan peluang bencana alam itu sangat memungkinkan," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan pemerintah daerah belasungkawa terhadap dua warga yang meninggal dunia itu akibat bencana longsoran tanah.

Sedangkan, dua warga lainnya yang mengalami luka cukup serius segera kembali sembuh.

Bupati meminta warga yang tinggal di perbukitan agar waspada jika curah hujan tinggi guna menghindari kecelakaan.

"Kami berharap warga yang tinggal di lokasi rawan longsor dan banjir yang jumlahnya mencapai ribuan kepala keluarga dapat meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca buruk itu," jelasnya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016