Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta menguat 69 poin menjadi Rp13.286 per dolar AS pada Selasa pagi.

"Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya seiring masih adanya sentimen positif dari penguatan sejumlah mata uang di kawasan Asia," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada.

Rupiah, menurut dia, cenderung menguat menyusul adanya sentimen data-data ekonomi Tiongkok yang relatif baik sehingga tidak hanya berimbas positif pada mata uang yuan namun secara tidak langsung juga berdampak positif terhadap rupiah.

Kendati demikian, dia menjelaskan, penguatan mata uang domestik itu dapat tertahan menjelang rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang berpotensi menaikkan suku bunga acuannya pekan ini.

"Menjelang rapat The Fed terkait suku bunga biasanya dolar AS bergerak menguat. Pelaku pasar uang diharapkan tetap waspada mencermati hal itu," katanya.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan bahwa faktor eksternal bisa dominan mempengaruhi pergerakan rupiah sepanjang pekan ini. Dia berharap kebijakan The Fed tidak mengejutkan pasar.

"Walaupun pasar global telah mengantisipasi kenaikan suku bunga AS, namun tendensi the Fed mengenai prospek 2017 juga akan memengaruhi pergerakan pasar," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016