Riyadh (ANTARA News) - Arab Saudi pada Kamis (22/12) memproyeksikan defisit anggaran 2017 sekitar 53 miliar dolar AS (sekitar Rp713,6 triliun), lebih rendah dari perkiraan defisit tahun ini setelah pemerintah mengambil langkah pemangkasan pengeluaran di tengah anjloknya harga minyak.

Belanja tahun depan akan mencapai 890 miliar riyal (sekitar Rp3,19 kuadriliun) sedang pendapatannya 692 miliar riyal (sekitar Rp2,48 kuadriliun) menurut pernyataan kabinet.

Kabinet menyatakan defisit tahun ini 297 miliar riyal (sekitar Rp1,06 kuadriliun), turun 8,9 persen dari perkiraan anggaran 2016.

Pendapatan tahun ini diperkirakan mencapai 528 miliar riyal (sekitar Rp1,89 kuadriliun), lebih tinggi dari proyeksi tahun lalu sebesar 513,75 miliar riyal (sekitar Rp1,84 kuadriliun).

Belanja diperkirakan 825 miliar riyal (sekitar Rp2,96 kuadriliun) untuk 2016 atau 1,8 persen lebih rendah daripada perkiraan.

Pengekspor minyak terbesar di dunia itu membekukan sejumlah proyek pembangunan utama, memotong gaji menteri kabinet dan memberlakukan pembekuan upah pegawai negeri sipil menyusul rekor defisit tertinggi tahun lalu yang mencapai 97 miliar dolar AS (sekitar Rp1,30 kuadriliun) menurut warta kantor berita AFP.(mr)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016