Anis Amri, yang tercatat sebagai warga negara Tunisia, terlihat di Stasiun Lyon-Part-Dieu, Prancis, pada Kamis (22/12), dan para pejabat meyakini di sanalah ia membeli tiket menuju Chambery yang berada di perbatasan Prancis dan Italia, demikian laporan Reuters.
Amri ditembak mati di dekat Milan, Italia, pada Jumat (23/12) dini hari setelah mengeluarkan sepucuk pistol saat polisi memintanya memperlihatkan dokumen identitas.
Pihak keamanan Prancis masih terus menyelidiki bagaimana Amri bisa kabur melalui kota Lyon, setelah penyerangan 19 Desember 2016 di Berlin, Jerman, yang diklaim oleh kelompok militan ISIS sebagai tanggung jawabnya.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
