"Jumlah surat suara yang dicetak sebanyak Daftar Pemilih Tetap plus 2,5 persen pemilih di tiap tempat pemungutan suara yaitu sekitar 7.392.619 surat suara," kata Fadlillah di Kantor KPU Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan KPU Jakarta juga menyiapkan 200 ribu surat suara kalau terjadi pemungutan suara ulang.
Menurut dia, proses pencetakan surat suara dilakukan di Makassar, Sulawesi Selatan di mana KPU Jakarta mengirimkan tim pengawas yang memproses pengawasan pencetakan surat suara.
"Kami harap proses produksi berjalan baik dan lancar namun ada kejadian mati listrik beberapa waktu namun kami imbau agar bisa diantisipasi dan insya Allah berjalan sesuai target," ujarnya.
Fadillah menargetkan surat suara itu sampai ke Jakarta pada 24 Januari 2017, dan itu sesuai dengan aturan bahwa surat suara harus siap 14 hari sebelum pemungutan suara.
KPU Provinsi DKI Jakarta akan dibantu KPU kabupaten-kota dalam menyortir surat suara sehingga apabila ditemukan kerusakan tidak akan didistribusikan ke TPS-TPS.
"Hasil cetakan yang kami peroleh, kami sortir surat suara dan yang rusak dimusnahkan," kata Fadillah.
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan KPU kabupaten dan kota se-DKI Jakarta, Panitia Pemilih Kecamatan (PPK), dan Panitia Pemumungutan Suara (PPS) untuk mendistribusikan logistik dan surat suara, selain sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mengamankan distribusi logistik dan surat suara.
Sebelumnya Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Sumarno mengaku menghadapi kesulitan dalam mendistribusikan logistik dan surat suara, khususnya di Kepulauan Seribu karena kendala cuaca dan alam. Oleh karena itu, distribusi ke wilayah ini akan lebih awal dibandingkan wilayah lain di Jakarta.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
