New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mencabut embargonya atas eksport berlian dari Liberia, dan menyatakan negara Afrika barat itu telah membuat kemajuan dalam mengeluarkan sertifikat asal berlian mentahnya. DK PBB, yang memiliki 15 anggota, dengan suara bulat mensahkan rangancan resolusi AS yang membatalkan resolusi 2003 mengenai embargo atas berlian mentah Liberia. Itu adalah pemungutan suara kedua di DK mengenai Liberia, yang dipimpin oleh Presiden baru Ellen Johnson Sirleaf, menyusul pencabutan pada Juni atas embargo kayu Liberia. Dalam resolusi Jumat, DK menyatakan Dewan "menghargai kerjasama yang berlangsung terus dari pemerintah Liberia dengan Rancangan Sertifikasi Proses Kimberley" dan oleh karenanya telah memutuskan "untuk menghentikan tindakan atas berlian yang dijatuhkan oleh paragraf 6 resolusi 1521" pada 2003, yang menetapkan embargo atas berlian mentah. "Kondisi telah terbentuk di Liberia yang memungkinkan pencabutan hari ini dan itu adalah cerminan kepercayaan kami pada negara itu, pada pemimpinnya dan keinginan kami bahwa itu sekarang mesti maju dengan cepat", kata Presiden DK saat ini, Duta Besar Inggris Emyr Jones Parry. Proses Kimberley, yang didukung PBB dan melibatkan 43 negara dan organisasi internasional, ditegakkan pada Mei 2000 guna mencegah eksport secara gelap "berlian konflik" yang hasilnya digunakan untuk membeli senjata. Anggota kelompok tersebut telah menyepakati sistem sertifikat yang dirancang untuk mengidentifikasi asal berlian menjamin bahwa batu mulia itu dieksport secara sah. Duta Besar Liberia untuk PBB Nathaniel Barnes menyambut baik keputusan DK tersebut dan mengatakan negaranya telah dimasukkan ke dalam Proses Kimberley. "Saya memandangnya sebagai mosi percaya, sebagai dukungan bagi i`tikad politik kami yang sangat kuat untuk melakukan tindakan yang benar bagi Liberia dan rakyat Liberia," kata Barnes. "Saya baru saja mengetahui bahwa komite Kimberley akan menerima baik permohonan kami, sebagai hasil dari tindakan khusus ini, jadi sekarang kami secara resmi menjadi bagian dari Proses Kimberley," katanya. DK PBB menyatakan akan mengkaji tindakannya dalam 90 hari, berdasarkan penilaian yang akan diterimanya dari Proses Kimberley mengenai penampilan Liberia. Apa yang disebut "berlian darah" dan batu mulia lain dieksport secara tidak sah untuk mendanai pembelian senjata, praktek yang menyulut perang saudara di Liberia, Sierra Leone dan Republik Demokratik Kongo. Liberia porak-poranda setelah 14 tahun perang saudara. Johnson, perempuan pertama yang terpilih sebagai presiden di satu negara Afrika, telah memangku jabatan sejak Januari 2006. Selama perang saudara demi-perang-saudara 1989-2003, semua pihak yang bertikai menggali sumber daya berlian dan kayu di negeri tersebut untuk mendanai pembelian senjata. Berdasarkan Proses Kimberley, berlian mentah disimpan di wadah anti-pecah dan diharuskan memperoleh sertifikat bebas-konflik dan anti-pemalsuan dengan pemberian angka serial unik setiap kali berlian itu melintasi satu perbatasan internasional. Pada Desember, DK PBB memperbarui sanksi terhadap Liberia dengan melarang perdagangan berlian dan senjata serta ditujukan kepada perorangan di Liberia. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007