Port Genti (ANTARA News) - Ghana menjadi tim kedua yang mengamankan tiket ke perempat final Piala Afrika di Gabon, ketika mereka menang 1-0 atas Mali pada pertandingan Grup D di Stade de Port Gentil pada Sabtu.

Penyerang sarat pengalaman Asamoah Gyan mencetak gol semata wayang untuk menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa bagi negaranya pada kejuaraan benua, dengan delapan gol dari enam turnamen.

Mesir memerlukan gol dari pemain pengganti Abdallah El Said dua menit sebelum pertandingan usai untuk menang 1-0 atas Uganda, hasil yang memastikan tim Afrika Timur itu akan menjadi tim pertama yang tereliminasi dari turnamen.

Ghana memimpin klasemen grup dengan enam angka dari dua pertandingan, diikuti Mesir dengan empat angka, Mali satu angka, dan Uganda nol.

Ghana mengandalkan keberuntungan saat melawan Mali namun bergabung dengan tim Grup B Senegal pada putaran selanjutnya, dan sekarang menghadapi pertarungan untuk memperebutkan peringkat teratas di grup dengan Mesir pada Rabu.

Penyerang West Ham Andre Ayew menyia-nyiakan peluang ketika ia melepaskan tembakan melebar pada gawang yang terbuka, namun empat menit kemudian Ghana memimpin ketika adik kandungnya Jordan Ayew mengirimkan umpan silang untuk Gyan untuk ditanduk.

Kiper Ghana Razak Brimah melakukan dua penyelamatan untuk menggagalkan upaya Kalifa Coulibaly dan Bakary Sako, ketika Mali menekan untuk gol penyama kedudukan.

"Kami senang dengan penampilan kami," kata Gyan kepada para pewarta. "Apakah kami memainkan pertandingan bagus atau tidak, kami hanya ingin menang dan melaju di turnamen."

Kelihatannya Mesir akan menuju hasil imbang 0-0 untuk kedua kalinya secara beruntun, namun mereka mendapat penghargaan atas kegigihan mereka ketika El Said menggulirkan bola melewati sela-sela kaki kiper Uganda Denis Onyango setelah mendapat umpan dari Mohamed Salah.

Pelatih Mesir asal Argentina Hector Cuper lega timnya dapat meraih kemenangan pada lapangan yang berat.

"Terdapat kesulitan di lapangan itu dan cuaca ini namun kami menang dan itulah hal yang penting," ucapnya seperti dikutip Reuters.

Gabon mengandalkan nasib pada Minggu ketika mereka berusaha untuk menghindari menjadi negara tuan rumah pertama yang tersingkir dari putaran final pada fase grup sepanjang 60 tahun sejarah turnamen ini.

(Uu.H-RF)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017