Jakarta (ANTARA News) - Koalisi Pejalan Kaki (KoPK) menilai kondisi fasilitas untuk pejalan kaki seperti trotoar dan jembatan penyeberangan di wilayah DKI Jakarta masih memprihatinkan.

Koordinator Koalisi Pejalan Kaki (KoPK) Alfred Sitorus mengatakan sebagian besar trotoar di Jakarta kondisinya sudah tidak layak.

"Untuk trotoar, di Jakarta masih 90 persen yang tak layak bagi pejalan kaki, 99 persen tak layak bagi penyandang disabilitas," katanya kepada Antara, Minggu.

Ia mengharapkan kemauan politik dari legislatif dan eksekutif guna menjadikan perbaikan fasilitas untuk pejalan kaki sebagai prioritas.

"Kami minta ada political will dari legislatif dan eksekutif, karena ini butuh anggaran, untuk memfasilitasi ruang-ruang bagi pejalan kaki," katanya.

"Dibutuhkan legislatif yang cukup progresif untuk membangun fasilitas pejalan kaki," tambah dia.

Selain itu, menurut dia, harus ada upaya penegakan hukum yang lebih tegas, konsisten, transparan, kredibel, dan tidak pandang bulu bagi para pelanggar hak para pengguna jalan.

Alfred mengungkapkan bahwa di Indonesia setiap hari belasan pejalan kaki kehilangan nyawa di jalan raya, dan banyak lainnya terluka sehingga tidak bisa produktif lagi.

Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) Edo Rusyanto mengatakan selain hanya menikmati fasilitas pendukung minim, setiap hari pejalan kaki juga harus menghadapi pengendara egois yang bisa mengancam keselamatan mereka.

"Motif ekonomi dan perilaku egois menjadi pemicu terjadinya itu semua," kata Edo, berharap semua pengguna jalan selanjutnya mengutamakan keselamatan diri dan orang lain.


Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017