Jakarta (ANTARA News) - Model asal Belgia Hanne Gaby Odiele dianggap cahaya terang dunia fesyen namun kini mendapatkan sorotan lain setelah mengaku bahwa dia intersex.

Model berusia 29 tahun itu menyatakan bahwa dengan mengeluarkan pengakuan intersex, dia ingin membangkitkan kepedulian orang dan mengakhiri tabu yang menyelimuti topik itu.

"Pada titik ini, pada hari dan zaman ini, semestinya sangat tidak apa-apa membicarakan hal ini," kata Odiele yang tersohor lewat merek-merek fesyen terkenal seperti Chanel dan Prada serta berkampanye untuk Mulberry and Balenciaga itu.

Orang intersex memiliki kromosom atau organ seksual yang tidak jelas disimpulkan sebagai laki-laki atau perempuan.

Menurut PBB, 0,05-1,7 persen penduduk dunia adalah intersex. Istilah intersex digunakan untuk menggambarkan lewat beragam variasi. Ada yang mengaitkannya dengan kelahiran, yang lainnya dengan pubertas, dan kromosom.

Odiele mengalami Androgen Insensitivity Syndrome, yang berarti dia secara genetis laki-laki, dengan satu kromosom X dan satu kromosom Y, tetapi resisten kepada hormon laki-laki. Dia terlahir memiliki testis yang kemudian diangkat pada usia dini, dan tanpa uterus (rahim) atau ovarium (indung telur).

"Saya tak tahu bagaimana rasanya datang bulan atau punya bayi. Tetapi saya juga tidak bisa kencing sambil berdiri! Saya tak punya penis! Saya intersex, tetapi saya lebih sebagai perempuan. Saya tak menghadapi jam biologis, saya tak punya jam biologis," kata dia kepada majalah Vogue.

"Penting bagi saya untuk memberikan pengumuman ini sekarang, didasarkan pada di mana saya dalam kehidupan saya. Saya ingin hidup seotentik mungkin dan membantu menghancurkan stigma yang dihadapi orang intersex, tetapi juga memanfaatkan sosok yang telah saya bangun lewat dunia model untuk membantu mereka yang tak bisa bersuara," kata dia.

Odiele telah merekam serangkaian pesan videografis untuk interACT, sebuah kelompok pembela anak-anak yang terlahir intersex.

Dia menentang praktik bedah terhadap anak intersex demi membuat anak itu jelas status jenis kelaminnya, laki-laki atau perempuan.

"Saya bangga menjadi intersex tapi saya marah sekali bahwa praktik bedah semacam ini masih saja terjadi," kata Odiele, yang testesnya diangkat pada usia 10 tahun dan organ kewanitaannya dioperasi pada usia 18 tahun.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017