Kuala Lumpur (ANTARA News) - Dua tersangka utama pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, kemungkinan telah dimanfaatkan oleh agen-agen dinas rahasia asing (diduga Korea Utara) untuk melakukan pembunuhan dengan racun mematikan itu.

Mengutip sumber-sumber berwajib Malaysia, laman koran Utusan Malaysia melaporkan bahwa agen-agen dinas rahasia asing yang memanfaatkan WNI berusia 25 tahun bernama Siti Aisyah dan perempuan berusia 29 tahun berpaspor Vietnam bernama Doan Thi Huong itu tidak akan mengungkapkan identitas mereka.

"Mereka mungkin telah dimanfaatkan untuk terlibat secara langsung dengan pembunuhan tersebut supaya identitas agen dinas rahasia itu tidak terungkapkan. Ini adalah taktik intelijen yang biasa disebut cut out," kata sumber itu di Kuala Lumpur, hari ini.

Sumber lainnya mengatakan Siti Aisyah diketahui masuk ke Malaysia secara tidak sah.

Menurut dia, Siti Aisyah yang menjadi salah seorang tersangka utama pembunuhan, ditahan setelah kekasihnya, Muhammad Farid Jalaluddin (26), yang merupakan warga Malaysia ditangkap polisi di Ampang, Selangor. Siti terakhir kali masuk ke Malaysia 16 November tahun lalu melalui Terminal Feri Antarabangsa Stulang Laut, Johor Bahru.

"Wanita itu kemudian terdaftar keluar dari negara bagian ini ke satu lokasi yang tidak diketahui dengan menggunakan pesawat maskapai murah 21 Januari lalu. Tidak ada catatan awal masuk wanita itu ke negara bagian ini selepas itu," kata sumber tadi.

Sedangkan Thi Huong memasuki Malaysia pukul 12 tengah malam 4 Februari lalu.

Kepala Kepolisian Malaysia Tan Sri Khalid Abu Bakar menyebutkan Siti Aisyah ditahan pukul 2 pagi tadi lokasi yang tidak diungkapan, sedangkan Muhammad Farid ditangkap tadi malam.

"Ketika ditahan, wanita itu sedang sendirian dan dari pemeriksaan awal didapati paspor miliknya dikeluarkan di daerah Serang, Indonesia. Teman lelakinya kini sedang ditanyai untuk mengetahui keterlibatannya dengan pembunuhan Jong-nam," kata sumber itu.

Dengan demikian sudah tiga orang tersangka utama pembunuhan tingkat tinggi itu yang ditangkap oleh pihak berwajib Malaysia, demikian Utusan Malaysia.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017