Gorontalo (ANTARA News) - Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo Hasan Arif Efendi mengatakan gempa tektonik berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR) terjadi di Gorontalo, Jumat pukul 18.21,01 WIB.

Gempa terjadi di lokasi 120,59 derajat Bujur Timur dan 0.31 derajat Lintang Utara dengan kedalaman 71 kilometer.

Pusat gempa atau episenter berada sekitar 38 kilometer Barat Daya Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, namun BMKG menunggu laporan dari warga bila ada kerusakan.

Meski pusat gempa berada di Parigi Moutong, namun getarannya terasa hingga ke sejumlah wilayah di Gorontalo seperti Kabupaten Pohuwato dan Kota Gorontalo.

"Guncangannya lumayan terasa tapi durasinya lebih cepat, bila dibandingkan dengan gempa yang terasa beberapa waktu lalu," kata salah seorang warga Kelurahan Tomolobutao Kota Gorontalo, Kristianto Galuwo.

Meski demikian, gempa tersebut tidak menimbulkan kepanikan bagi warga yang merasakan guncangannya.

Sebelumnya Prakirawan BMKG, Fathuri menyatakan bahwa Gorontalo merupakan salah satu daerah yang paling rawan terjadi gempa bumi.

Fathuri mengatakan besarnya guncangan gempa yang terasa ditentukan oleh besarnya magnitude dan kedalaman pusat gempa yang terjadi.

"Kadang kekuatan gempanya besar, tapi kedalamannya jauh biasanya guncangan tidak terasa, demikian juga sebaliknya," ujarnya.

Menurut dia, lempeng yang paling berpengaruh di wilayah Gorontalo dan sekitarnya adalah lempeng Pasifik.

Sementara lempeng Indoaustralia hanya memiliki pengaruh kecil terhadap seluruh gempa yang terjadi di daerah tersebut.

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017