Amman, Yordania (ANTARA News) - Beberapa jet tempur Suriah, Senin, membom  kawasan pemukiman di pinggiran bagian timur Damaskus, menewaskan dan melukai puluhan orang, kata para penduduk sekitar.

Sedikitnya 22 orang tewas dan puluhan lain luka-luka setelah empat serangan udara menghantam distrik padat penduduk di kota Douma, yang merupakan pusat perkotaan utama dari kubu pemberontak di wilayah Ghouta Timur.

"Masih banyak korban lain yang tertimbun puing reruntuhan", kata seorang pekerja sipil.

Kelompok pertahanan sipil yang mendukung pihak oposisi mengatakan pada akun twitter-nya bahwa telah terjadi 21 serangan terpisah di kota-kota lain, di antaranya Hamurya, Harasta, dan Saqba.

Di kota Saqba, sebelah selatan dari Douma, setidaknya lima orang tewas ketika serangan jet - jet tempur yang diyakini milik pasukan Rusia menghantam sebuah kawasan pasar utama di kota itu, menurut dua warga sekitar.

Rekaman di media sosial milik kelompok pertahanan sipil memperlihatkan seorang relawan dan warga sipil yang sedang menandu para korban terluka, setelah mereka diangkat dari bawah reruntuhan bangunan-bangunan yang hancur di daerah itu.

"Kami warga sipil. Mengapa mereka menyerang kami? Jet-jet tempur itu berada tepat di atas kami. Tidak ada kelompok teroris disini," kata seorang pemuda berteriak dalam cuplikan yang ditampilkan oleh saluran pendukung oposisi, Orient TV.

Tentara Suriah, Senin, mengatakan, mereka telah menyerang jantung pertahanan pemberontak di Jobar, Arbeen dan Zamalka serta sebuah wilayah di Ghouta Timur, dan membunuh beberapa teroris disana.

Mereka juga mengatakan bahwa saat ini mereka tengah berperang melawan para teroris yang dibiayai asing, untuk menembakkan mortir di daerah-daerah yang dikuasai pemerintah di ibukota. Mereka menyangkal menargetkan warga sipil di setiap operasinya.

Penyerbuan intensif diikuti dengan aksi serangan, dilakukan tentara Suriah dan sekutunya sejak Februari untuk mengepung daerah Barza yang dikuasai pemberontak dan memotong akses mereka ke wilayah terdekatnya, Qaboun.

Tentara ingin menghancurkan terowongan di Barza dan Qaboun yang digunakan oleh para pemberontak untuk menyalurkan barang-barang penting ke Ghouta Timur.

"Hari ini rezim yang berkuasa melakukan aksi pemboman... Mereka tidak ingin merebut wilayah, mereka tidak ingin menyerang. Mereka hanya ingin menghancurkan terowongan," kata Abu Omar, seorang komandan dari kelompok pemberontak Failaq al Rahman.

Ghouta Timur, sebuah wilayah padat penduduk di timur Damaskus telah dikepung sejak 2013.

Beberapa ratus ribu orang diyakini terperangkap disana, sehingga sulit bagi lembaga-lembaga seperti Perserikatan Bangsa bangsa memberikan bantuan kemanusiaan ke daerah itu.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017