Susiani, adik nenek Kirana yang tewas dalam perampokan itu mengatakan, Kirana selalu menangis jika terbangun dari tidur dan selalu memanggil orang tuanya yang tewas terbunuh.
Medan (ANTARA News) - Komisi E DPRD Provinsi Sumatera Utara memberikan santunan kepada Kirana (4), anak yang selamat dalam perampokan yang menewaskan lima warga di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli.

Santunan itu diberikan anggota Komisi E DPRD Sumut HM Nezar Djoeli, Juliski Simorangkir, dan Ariwibowo kepada salah seorang keluarga Kirana di RS Bhayangkatara Medan, Selasa.

Saat ini, Kirana masih menjalani perawatan intensif dari tim medis RS Bhayangkara Medan karena mengalami luka yang cukup serius.

"Santunan ini tidak seberapa, tapi membuktikan kami sangat prihatin atas peristiwa ini," kata Nezar Djoeli kepada Susiani, salah seorang keluarga yang menjaga dan merawat Kinara di RS Bhayangkara Medan.

Dalam kunjungan tersebut, tiga anggota DPRD Sumut itu meninjau kondisi Kirana yang sedang tertidur dan terus menerima infus.

Susiani, adik nenek Kirana yang tewas dalam perampokan itu mengatakan, Kirana selalu menangis jika terbangun dari tidur dan selalu memanggil orang tuanya yang tewas terbunuh.

"Kirana pun agak susah makan sehingga terus diberikan minum dan susu supaya ada tenaga," katanya.

Usai melakukan kunjungan, anggota Komisi E DPRD Sumut dari Partai Nasdem HM Nezar Djoeli mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kebijakan Pemkot Medan yang akan menanggung seluruh biaya perawatan Kirana.

Namun pihaknya juga mengharapkan Pemprov Sumut dan Pemkot Medan memperhatikan masa depan Kirana, terutama masalah pendidikan karena korban telah kehilangan orang tuanya.

"Jangan sampai anak kita ini menjadi korban dua kali setelah kehilangan orang tuanya," katanya.

Anggota Komisi E DPRD Sumut dari PKPI mengharapkan Pemkot Medan dapat mengaktifkan kembali siskamling untuk meningkatkan keamanan wilayah masing-masing.

Peristiwa itu juga diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi semua kalangan agar lebih peka dan lebih peduli dengan lingkungan masing-masing.

"Kalau ada melihat hal-hal yang mencurigakan, laporkan segera, baik ke kepala lingkungan mau pun ke kepolisian," katanya.

Sementara anggota DPRD Sumut dari Partai Gerindra Ariwibowo mengharapkan pihak kepolisian semakin meningkatkan keamanan, termasuk dengan memperbanyak patroli.

Upaya kepolisian itu diharapkan dapat meningkatkan keamanan, terutama dalam mempersempit peluang bagi pelaku kejahatan.

Sebelumnya, warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli dikagetkan karena adanya lima warga yang ditemukan tewas pada Minggu pagi.

Kelima korban yang tewas diketahui Rianto (40) dan isterinya Yani (35), dua anaknya Naya (14) dan Gilang Laksono (10) dan mertuanya bernama Marni (50).

Selain itu, putri bungsu korban bernama Kirana (4) ditemukan dalam kritis dan dibawa untuk menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.

(Baca juga: Delapan saksi pembunuhan sekeluarga di Medan diperiksa polisi)

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017