Medan (ANTARA News) - Kakek Wagiman (66) yang tinggal di Jalan Kayu Putih, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, menangis saat bertemu dengan cucu kesangannya Kinara (4) korban yang selamat pada peristiwa pembunuhan satu keluarga itu, saat berkunjung ke RSUP H Adam Malik, Medan.

"Saya tidak dapat menahan air mata yang terus bercucuran karena merasa senang dan dapat berjumpa dengan Kinara yang sedang terbaring di rumah sakit tersebut," kata Wagiman, saat ditemui di Mabar, Senin.

Setelah tiba di rumah sakit milik pemerintah pusat, Minggu (16/4), menurut dia, Kinara langsung memanggil dirinya Kakek, dan air matanya terus berderai melihat cucunya yang sedang duduk di atas tempat tidur.

"Saya, merasa sedih melihat Kinara, yang tersenyum, ketika pihak keluarga datang membesuknya ke rumah sakit," ujarnya.

(Baca juga: Pembunuhan sekeluarga di Medan: Wagiman senang operasi Kinara sukses)

Wagiman menjelaskan, setelah melihat Kinara, dia terbayang dengan anak keduanya Riyanto, korban pembantaian yang sangat sadis satu keluarga di Kelurahan Mabar, Minggu (9/4) pagi.

Kinara merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, anak dari Rianto yang tewas pada peristiwa yang cukup keji dan menggenaskan itu.

"Kinara adalah satu-satunya korban yang selamat pada peristiwa pembantaian itu, dan tidak bisa saya lupakan sampai kapanpun," ucapnya.

Wagiman menambahkan, dia belum pernah bertemu dengan Kinara sejak kejadian tersebut, hingga Kinara selesai melaksanakan operasi di bagian kepalanya.

Seluruh, keluarga yang datang membesuk Kirana, dan termasuk Neneknya Murniati (58), dan adik Ayahnya Junaidi (38) meluapkan rasa kegembiraan mereka, serta meneteskan air mata.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah dan RSUP Adam Malik yang telah selesai mengoperasi bagian kepala Kinara dan merawatnya hingga sembuh," kata Wagiman, mandor bangunan itu.

Sebelumnya, warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, dikagetkan ditemukan lima anggota keluarga tewas pada Minggu (9/4) pagi.

Kelima korban tewas adalah Rianto (40) dan istrinya Yani (35), dua anaknya Naya (14) dan Gilang Laksono (10) dan mertuanya bernama Marni (50).

Selain itu, putri bungsu korban bernama Kinara (4) ditemukan kritis dan dibawa untuk menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.

Kemudian, Kinara dibawa ke RSUP Adam Malik Medan untuk melakukan operasi di bagian kepalanya.

(Baca juga: Pembunuhan Medan, Kinara sering memanggil ibunya)

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017