Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius membicarakan penanggulangan terorisme dengan Kepala Kepolisian Arab Saudi Letjen Osman Bin Yaser Almahriji di Jakarta, Kamis.

"Kami sepakat bahwa penanggulangan terorisme merupakan bagian yang sangat penting untuk mewujudkan stabilitas dan keamanan dalam suatu negara," ujar Suhardi.

BNPT dan Kepolisian Arab Saudi juga sepakat meningkatkan kerja sama dalam bidang keamanan dan penanggulangan terorisme.

"Karena terorisme adalah tantangan bersama yang harus dihadapi secara bersama," kata Suhardi, yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.

BNPT mengapresiasi metode yang digunakan Arab Saudi untuk menanggulangi radikalisme dan terorisme, dan metode itu menjadi contoh bagi Indonesia dalam melakukan penanggulangan radikalisme dan terorisme.

"Namun demikian penanggulangan terorisme di Indonesia harus tetap sesuai dengan standar hukum, Hak Asasi Manusia (HAM) dan juga nilai-nilai kemanusiaan termasuk nilai-nilai agama," kata dia.

Sementara Kepala Kepolisian Arab Saudi menekankan bahwa pemerintah Arab Saudi dan Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama dalam bidang keamanan saat Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud mengunjungi Indonesia pada Maret.

"Oleh karena itu, Kepolisian Saudi dan BNPT akan terus melakukan koordinasi dalam pelaksanaan kerja sama ini," ujar Kepala Kepolisian Arab Saudi.

Kepala BNPT juga kembali menyampaikan penghargaan kepada pemerintah Arab Saudi atas dukungan mereka dalam upaya penanggulangan terorisme.

Pemerintah Arab Saudi memberi kesempatan anggota Detasemen Khusus (Densus) 88/Anti Teror Polri yang menjadi korban dalam operasi pemberantasan tindak pidana terorisme untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

"Setiap tahun akan ada lima orang yang akan berangkat (ibadah haji)," ujar Suhardi.


Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017