Solo, Jawa Tengah (ANTARA News) - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukito, mengatakan, Pasar Klewer yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo, di Solo, Jawa Tengah, Jumat, akan dijadikan standar pelayanan pemerintah terhadap pedagang rakyat se-Indonesia. 

Jokowi pernah menjadi wali kota di Solo sebelum menjadi presiden.     

Menurut Lukito, perbaikan pelayanan terhadap pedagang Pasar Klewer diwujudkan dengan diberikan tiga kartu yakni retribusi elektronik, yang merupakan wujud transparasi guna mengantisipasi kebocoran, BPJS Ketenagakerjaan, dan NPWP.

"Ini tanda bahwa Pasar Klewer menjadi pasar modern tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal. Kami dijadikan standar pelayanan pemerintah terhadap pedagang rakuat se-Indonesia," kata Lukito.   

Selain itu, kata dia, trobosan lain oleh pemerintah daerah, yakni pedagang Pasar Klewer, yang sebelumnya tidak dikenakan retribusi saat menempati di pasar darurat. Kebijakan itu, bentuk impati pemerintah, dan komitmen agar negara selalu hadir terutama pada masa sulit.

Dia mengatakan, pembangunan Pasar Klewer dilaksanakan secara bertahap dengan total anggaran sebesar Rp157,8 miliar dari sumber APBN 2015di luar APBD. Pada 2015 mendapatkan anggaran melalui dana tugas pembantuan sebesar Rp61,8 miliar untuk pembangunan lantai bawah tanah dan lantai satu.

Pada anggaran APBN 2016 mendapat alokasi dana senilai Rp96 miliar untuk pembangunan struktur lanjutan dan penyelesaian akhir empat lantai yakni lantai dasar, lantai peralihan, lantai satu, dan lantai dua.

Baca juga: (Presiden Jokowi ke Solo resmikan Pasar Klewer)

Baca juga: (Resmikan Pasar Klewer jadi ikon Solo, ini alasan Presiden Jokowi)

Pewarta: Bambang Marwoto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017