Paris (ANTARA News) - Polisi bersenjata menahan seorang pria yang membawa sebilah pisau di stasiun Gare du Nord Paris pada Sabtu (22/4), memicu kepanikan di pusat transportasi internasional tersebut beberapa hari setelah pembunuhan seorang polisi oleh ekstremis.

Sumber-sumber kepolisian mengatakan bahwa para pengguna kereta menunjukkan individu yang memegang pisau kepada polisi patroli, yang langsung menangkapnya.

Tidak ada yang terluka dalam insiden di terminal internasional utama Paris tersebut dan orang itu tidak memberikan perlawanan saat ditangkap.

Tetapi, kepanikan terjadi di lokasi kejadian, menandai tingginya kekhawatiran di Prancis, yang mengalami serangkaian serangan mematikan dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa bagian dari stasiun itu dievakuasi. Paris sedang dalam siaga tinggi menjelang pemilihan di tengah kekhawatiran bahwa para ekstremis dapat menargetkan proses pemungutan suara.

Pria tersebut, seorang warga Mali berusia 20 tahun yang tidak memiliki catatan kriminal, mengatakan dia diserang oleh beberapa orang di luar stasiun itu.

Dia mengaku telah mengambil pisau yang ditinggalkan oleh salah satu penyerang sebelum masuk ke stasiun itu, katanya.

Stasiun itu ditutup sebentar sebelum dibuka kembali sekitar pukul 16.00 (waktu setempat). Jadwal kereta Eurostar ke London ditunda untuk sementara, menurut seorang wartawan AFP di lokasi kejadian.

(Baca juga: Dua polisi tewas dalam penembakan di Paris)


Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017