Jenewa (ANTARA News) - Bukti menunjukkan bahwa penyakit misterius yang menewaskan 12 orang di Liberia berhubungan dengan keracunan makanan atau minuman dan bukan sebuah infeksi yang menyebar, kata PBB pada Jumat (5/5), mengonfirmasi tiga kasus baru di wilayah tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, sejak Rabu jumlah pasien meningkat menjadi 28, namun penyakitnya belum bisa ditentukan dan bukan Ebola maupun demam Lassa.

Hasil dari tes yang masih dilakukan di laboratorium di Amerika Serikat dan Eropa belum dikeluarkan, namun juru bicara WHO Tarik Jaserevic mengatakan kepada para reporter di Jenewa bahwa risiko penyebaran penyakit itu rendah.

"Penemuan ini mengindikasikan ada satu sumber infeksi," tambahnya, menjelaskan bahwa teori utama yang sedang diselidiki adalah "keracunan makanan, minuman atau air".

Kasus tersebut tampaknya berhubungan dengan satu kematian yang diduga akibat keracunan.

Insiden serangan penyakit misterius itu pertama terjadi pada 23 April, yang mengingatkan pada epidemi Ebola di Afrika Barat yang bermula pada akhir 2013.

Penyakit yang belum teridentifikasi tersebut pertama terjadi di Sinoe dan kemudian dilaporkan di Monrovia. Penderita mengalami demam, muntah, sakit kepala dan diare, demikian AFP. (mu) 

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017