Mataram, NTB (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat memantau dampak kejahatan dunia siber melalui serangan virus komputer global Ransomeware WannaCrypt atau disebut juga WannaCry.

"Sejak muncul kabar adanya serangan virus ini secara global, kami diperintahkan langsung kepala Kepolisian Indonesia untuk memantau," kata Kasubdit II Bidang Cyber Crime Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Iwan Kuswanto, di Mataram, Selasa.

Namun sejauh ini tim yang dia pimpin belum menerima laporan atau pun menemukan indikasi penyebaran dan dampak virus Ransomeware Wannacry di masyarakat NTB.

"Baik itu perorangan atau pun perusahaan, sejauh ini belum ada korban, mungkin itu terjadi di wilayah Jawa saja," ujarnya.

Meskipun tidak ada korban, dia mengimbau masyarakat atau pun perusahaan yang aktif menggunakan jaringan internet dan menyimpan data di komputer, agar tetap mengantisipasinya.

"Seperti yang sudah disosialisasikan Kemenkominfo, mengantisipasinya cukup dengan memutuskan sebentar jaringan internetnya, kemudian bikin dukungan data, setelah itu bisa digunakan kembali," ujarnya.

Kemenkominfo sejauh ini baru menerima laporan dari dua lembaga publik yang terinfeksi virus Ransomeware WannaCry, yaitu RS Kanker Nasional Dharmais dan RS Jantung Harapan Kita, di Jakarta.


Baca juga: (Wapres: siapkan antivirus cegah serangan dunia maya)

Baca juga: (Sejumlah perusahaan besar Asia terkena serangan siber WannaCry)

Baca juga: (Menkominfo: Ransomware WannaCry serang Samsat dan perusahaan)

Pewarta: Dhimas Pratama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017