Gorontalo (ANTARA News) - Air banjir setinggi dua meter merendam rumah warga Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Senin.

Ratusan rumah warga terendam air sejak Kamis 1 Juni lalu sehingga warga terpaksa menggunakan perahu kecil untuk bepergian.

Farida Lepido, warga Desa Tabumela, mengatakan, air yang merendam rumahnya berasal dari sungai dan juga Danau Limboto.

"Hingga hari ini, saya belum mengungsi walaupun air sudah tinggi, dan agar tidak terkena air banjir, saya membangun panggung di dalam rumah dengan bermodalkan kayu dan bambu," kata Farida.

Ia mengaku belum pindah ke tempat pengungsian karena banyak anak dan keluarga yang tinggal di rumahnya. "Kami perlu bantuan bahan pokok, makanan siap saji dan juga air bersih, " kata Farida.

Dari data BPBD setempat, banjir di Gorontalo biasa disebabkan rusaknya kawasan hulu, meningkatnya sedimentasi di sungai dan Danau Limboto serta kondisi topografi wilayah dataran banjir yang telah berkembang menjadi permukiman ini.

Wilayah hulu yang banyak berubah menjadi kebun jagung dan lahan pertanian tanpa disertai dengan konservasi tanah dan resapan air sehingga wilayah di Gorontalo ini rentan banjir.

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017