Jakarta (ANTARA News) - Langkah pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di BCA Indonesia Open Super Series Premier (BIOSSP) 2017, akhirnya harus terhenti di putaran empat besar.

Dalam pertarungan yang berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Sabtu, langkah Fajar/Rian terhenti setelah mereka ditumbangkan wakil Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen dalam drama tiga gim 17-21, 21-18, 12-21.

Setelah sempat kejar-mengejar angka terjadi di awal gim pertama, kala skor imbang 9-9, Boe/Mogensen akhirnya bisa tancap gas dengan mengumpulkan tiga poin berturut-turun dan berhasil mendominasi jalannya gim pembuka itu dan menutupnya dengan kemenangan.

Tidak mau mengulangi kesalahan sebelumnya, di gim kedua Fajar/Rian langsung menunjukan tajinya dengan tidak memberikan kesempatan pada pemain Denmark untuk menyalip poin yang dikumpulkan mereka sepanjang laga dan memaksakan pertandingan ditentukan oleh gim pamungkas.

Di gim terakhir ini, gantian duet Denmark yang kini menduduki peringkat satu dunia itu, untuk mendominasi. Diawali dengan lima poin beruntun di awal laga, mereka tidak membiarkan duet tuan rumah mengembangkan permainan dan menyusul perolehan angka mereka hingga kemenanganpun didapatkannya.

"Paling penting adalah gim ketiga tersebut, kami kalah start langsung tertinggal 0-5 hingga kehilangan fokus, selain karena memang tenaga juga berkurang di gim ini kami kurang puas di pertandingan tadi mengingat kami ini harapan terakhir juga," kata Fajar selepas pertandingan.

Kendati demikian, Fajar/Rian mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga saat menghadapi duet Boe/Mogensen tersebut.

"Dalam pertandingan ini kami memiliki banyak pelajaran berharga yang bisa didapatkan, kami berkesempatan bisa mencontoh servis, pembukaan dan ketenangan dari mereka," ujar Rian.

Dengan hasil yang didapatkan Fajar/Rian ini, nomor ganda putra Indonesia yang ditargetkan meraih gelar di turnamen Indonesia Terbuka 2017, harus pulang dengan tangan hampa setelah semua wakilnya kalah bahkan sebelum mencapai perempat final.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017