Mataram (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR RI H Willgo Zainar menginginkan agar suku bunga kredit perbankan bisa "single digit" atau satu angka pada 2018 sehingga sektor usaha bisa lebih menggeliat.

"Kalau single digit kami yakin usaha akan bergerak. Tetapi tentu kami tidak bisa berharap terjadi pada 2017. Mudahan pada 2018 sudah bisa terealisasi," kata Willgo di Mataram, NTB, Minggu.

Menurut dia, suku bunga pinjaman bank di Indonesia, masih relatif di atas suku bunga perbankan di luar negeri, termasuk negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.

Padahal, untuk mendorong investasi dan perekonomian, salah satu komponennya adalah suku bunga kredit yang relatif lebih murah.

Untuk itu, lanjut politisi Partai Gerindra daerah pemilihan NTB ini, anggota Komisi XI DPR RI berkomitmen mendorong penurunan suku bunga kredit perbankan.

"Memang suku bunga kredit perbankan erat juga kaitannya dengan suku bunga deposito dan tabungan," ujar Willgo yang juga menjadi anggota Badan Anggaran DPR RI.

Untuk mewujudkan suku bunga "single digit", lanjut dia, pihaknya terus mendorong industri perbankan untuk meningkatkan efisiensi, salah satunya dengan cara pemanfaatan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) bersama.

Selain itu, anggota Komisi XI DPR RI juga mengharapkan ada peninjauan kembali terkait besaran pungutan iuran, termasuk iuran yang ditarik oleh Otoritas Jasa Keuangan dari industri perbankan.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga diminta ikut berperan menurunkan suku bunga pinjaman dari perbankan.

"Pos-pos seperti itu harus rembuk agar bagaimana suku bunga pinjaman perbankan bisa pada level angka satu digit. Katakanlah sembilan persen, seperti kredit usaha rakyat. Kalau itu bisa, maka bunga KUR bisa diturunkan menjadi tujuh persen. Itu obsesi kami di Komisi XI," kata Willgo.

(T.KR-WLD/I006)

Pewarta: Awaludin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017