Jakarta (ANTARA News) - Kelangkaan garam dapur berimbas pada harga garam dapur di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa pagi. Semula harganya Rp2.000 sebungkus, kini Rp5.000.

Seorang pedagang di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, Ningsih (45), mengatakan, "Selain harga garam yang melonjak, pasokan dari produsen garam juga kosong. Sudah sebulan produsen garam tidak mengirim stok garam."

"Laut Indonesia itu berlimpah dan pengangguran banyak. Kenapa pemerintah tidak mendirikan pabrik garam? Untuk mengurangi penganguran," kata Ningsih

Pedagang lain, Aceng (40), mengatakan, awal dari kelangkaan garam terjadi di Jawa Timur dan Madura yang selama ini menjadi pemasok garam terbesar di Tanah Air. Kekosongan dari pemasok ini berimbas terhadap kelangkaan garam dan melonjaknya harga.

"Kalau bulan lalu satu bungkus kotak besar bisa Rp30.000 sekarang mencapai RP50.000," kata Aceng.

Kelangkaan garam juga terjadi di Pasar Kaget, Kalibata, Jakarta Selatan. Beberapa pedagang tidak menjual garam akibat stok garamnya habis dan produsen garam belum juga mengirim persediaan garam.

Seorang penjaga warung di Pengadegan Timur, Jakarta Selatan, Neng (27), mengatakan, distributor dari Pulau Madura belum mengirim stok persediaan garam, selain itu harga penjualannya pun naik. 

Neng mengatakan belum ada jalan keluar atau solusi yang tepat untuk mengatasi kelangkaan garam dan melonjaknya harga. Pemasok garam di warung Neng saat ini, dari tukang garam yang lewat depan rumahnya, itu pun harga garamnya melonjak hingga 100 persen. 

"Minggu kemarin kami jual Rp1.000 satu bungkus kecil sekarang naik Rp2.000," kata Neng.

Pemilik warung sembako, Ucok (40) tidak menjual garam sejak Senin (24/7) akibat sulitnya menemukan garam, ia biasa menjual garam seharga Rp2000 menjadi Rp3000. Ucok menambahkan kebijakan pemerintah terkait impor garam juga mempengaruhi kelangkaan persediaan garam. 

Seorang ibu rumah tangga, Hermayanti (46), bingung karena biasa membeli garam dalam jumlah banyak. 

"Saya biasa beli satu bal isi 10 bungkus kemarin dijual Rp15.000 sekarang naik Rp25.000," kata Hermayanti.

(Baca: Petani garam Jepara nikmati harga garam mahal)

Pewarta: Rania dan Arnaz
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017