Jadi sebenarnya niatnya adalah bukan sekedar infrastruktru tapi memberikan `return` yang bermanfaat bagi calon jemaah haji kita. Dana haji itu harus dikelola dengan baik sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki pelayanan haji menjadi lebih
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menjelaskan soal wacana penggunaan dana haji untuk infrastruktur yang berkembang di masyarakat dan menyebut ada kesalahpahaman terkait hal tersebut.

"Ada kesalahpahaman istilah penggunaan dana haji untuk infrastruktur, karena kalau diartikan misalnya dana haji Rp90 triliun, trus Rp10 triliunnya digunakan untuk belanja ke infrastruktur ya itu tidak boleh, karena itu uangnya pemilik dana haji tersebut. Yang betul adalah investasi dana haji di infrastruktur," ujar Bambang saat jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Bambang menuturkan, investasi dana haji di proyek infrastruktur sendiri, sama dengan investasi dana haji yang selama ini dilakukan oleh Kementerian Agama ke bank syariah maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk.

Menurut Bambang, investasi dana haji di infrastruktur lebih menjanjikan imbas hasil yang menjanjikan dan diharapkan pengelola dana haji dapat memanfaatkannya sehingga hasil dari investasi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan layanan ibadah haji itu sendiri.

"Jadi sebenarnya niatnya adalah bukan sekedar infrastruktru tapi memberikan return yang bermanfaat bagi calon jemaah haji kita. Dana haji itu harus dikelola dengan baik sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki pelayanan haji menjadi lebih baik," kata Bambang.

Ia juga menambahkan, sifat dana haji sendiri yang merupakan dana jangka panjang atau long term funding, justru sangat sesuai untuk membiayai proyek infrastruktur yang sifatnya juga merupakan proyek jangk panjang atau long term project.

"Makanya Presiden bilang saya akan kasih proyek-proyek yang enak seperti jalan tol di Jakarta dan juga pembangkit listrik, yang pasti nanti akan dibeli PLN," ujar Bambang.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginginkan agar dana haji yang tersimpan di pemerintah bisa diinvestasikan untuk pembangunan infrastruktur. Presiden menyoroti soal pengelolaan dana haji yang dianggapnya sangat penting.

Presiden menginginkan dana haji diinvestasikan ke tempat-tempat yang memberikan keuntungan yang baik. Infrastruktur disebut merupakan investasi yang tidak berisiko tinggi namun dapat memberikan keuntungan yang besar. Keuntungan dari investasi tersebut, nantinya dapat digunakan untuk untuk mensubsidi ongkos dan biaya haji sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat.

Presiden sendiri menyebutkan akan mencarikan proyek infrastruktur yang sudah pasti akan menghasilkan keuntungan besar, seperti jalan tol misalnya.

(Baca: Anggota DPR soroti wacana dana haji untuk pembangunan infrastruktur)

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017