Bandarlampung (ANTARA News)- Sejumlah pengunjung Rumah Sakit Imanuel (RSIM) Bandarlampung menyatakan puas atas mutu pelayanan yang didapatkan serta berharap RS itu senantiasa menjaga keunggulan pelayanannya agar tetap menjadi rumah sakit pavorit bagi masyarakat setempat.

"Saya enam bulan lalu sudah berobat di rumah sakit ini dengan menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Saya puas atas pelayanan yang diberikan, terutama dari para perawat, dokter dan bagian pendaftarannya," kata Purwati, di Bandarlampung, Minggu, saat diminta tanggapannya atas pelayanan RS Imanuel yang merayakan HUT ke-32.

Warga Desa Jatibaru Kabupaten Lampung Selatan itu menyebutkan pelayanan kepada pasien umum/asuransi dan peserta BPJS Kesehatan tidak dibedakan di RSIM, dan semuanya mendapatkan pelayanan yang sama sesuai nomor antrean.

Sehubungan itu, ia menyebutkan mengantarkan ayahnya, Karjo, berobat di RS Imanuel, meski masih berstatus sebagai pasien umum karena kartu BPJS Kesehatannya masih dalam proses pengaktipan.

"Ayah saya menderita prostat, dan dirawat lima hari di rumah sakit ini. Sekarang masih dalam pengobatan, tetapi bukan lagi dirawat nginap. Kami tetap ke rumah sakit ini, meski butuh waktu 1,5 jam di perjalanan, karena kami puas atas pelayanan yang diberikan. Kondisi rumah sakit juga bersih dan nyaman," katanya.

Hal senada disampaikan Karjo dan sejumlah keluarga pasien lainnya.

"Saya membawa anak saya berobat karena sakit di bagian telinganya. Ini kunjungan kedua ke rumah sakit ini. Saya nilai pelayanan yang diberikan baik, terutama atas pelayanan dokter dan perawatnya. Pelayanan kesehatan harus sesuai tahapan bagi semua pasien, sehingga kami merasa diperlakukan sama," kata Suryani, warga Berhan Kabupaten Lampung Timur, saat ditemui di RS Imanuel.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, dr Erwin Rusli MKM, juga menyebutkan pelayanan RSIM baik sehingga pantas mendapatkan akreditasi tingkat paripurna.

"Saya memberi apresiasi untuk kinerja, kerja keras dan kerja sama RSIM mendukung pembangunan di Kota Bandarlampung, khususnya di bidang kesehatan. Hal ini bukan ucapan semata, tetapi beberapa kali saya sudah mendapat pelayanan yang baik di sini. Pelayanan yang baik ini mudah-mudahan bukan dikarenakan saya sebagai Kadinkes Bandarlampung, tetapi kepada semua pasien yang datang dan mendapat pelayanan di RS Imanuel ini, sehingga motto RSIM yaitu melayanai sesama dengan hati, bisa terbukti," katanya saat memberikan sambutan terkait perayaan HUT ke-32 RSIM.

Menurut dia, kehadiran RS Imanuel dan rencana pengembangannya memberi dampak positif bagi masyarakat, dan jumlah masyarakat yang dilayani bisa lebih banyak lagi, serta menyerap tenaga kerja.

"Ini merupakan wujud keseriusan RSIM mendukung pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan Bandarlampung" katanya.

Menurut dia, RS adalah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dan RSIM selama ini sudah berupaya memberikan baktinya kepada masyarakat Lampung, sekaligus mendukung upaya pemkot membentuk sistem pelayanan yang baik dan optimal.

"Terbukti dengan diraihnya predikat Akreditasi Paripurna 2016, sebuah pengakuan tertinggi dalam penilaian akreditasi rumah sakit. Kami percaya RSIM sudah berusaha maksimal dan ini bukan pekerjaan yang mudah," katanya.

RS Imanuel adalah salah satu rumah sakit pertama di Provinsi Lampung yang menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan. RSIM sudah 32 tahun hadir di Provinsi Lampung sehingga berbagai kalangan menyampaikan harapannya agar rumah sakit swasta itu tetap menjadi RS percontohan dan RS terbaik di Provinsi Lampung.

Di Kota Bandarlampung, rumah sakit pertama yang terakreditasi dengan Standar Akreditasi Versi 2012 adalah RS Imanuel dengan status tingkat paripurna.

Dalam perayaan HUT ke-32 RSIM pada Sabtu malam, Dirut RSIM dr Ruth Mariva SpS meminta seluruh dokter, perawat dan karyawan lainnya di RSIM untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Perayaan HUT ke-32 RSIM dilakukan dengan serangkaian kegiatan, seperti bakti sosial, pertunjukan dan perlombaan.

(T.H009/I006)

Pewarta: Hisar Sitanggang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017