Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, menguat 12 poin menjadi Rp13.309 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.321 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa sentimen naiknya posisi cadangan devisa Indonesia pda Juli 2017 mejadi sentimen positif bagi mata uang rupiah.

"Posisi cadangan devisa Indonesia merupakan rekor tertinggi yang pernah dimiliki Bank Indonesia (BI). Posisi cadangan devisa membantu sentimen penguatan rupiah," katanya.

Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Juli 2017 tercatat 127,76 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2017 yang sebesar 123,09 miliar dolar AS.

Ia mengatakan bahwa kenaikan cadangan devisa itu, terutama karena penerbitan obligasi global pemerintah senilai 2 miliar dolar AS dan 1 miliar euro, lainnya berasal dari penerimaan pajak dan devisa ekspor migas.

Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga menambahkan bahwa spekulasi pasar mengenai kemungkinan Bank Indonesia akan melakukan pelonggaran kebijakan keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lebih tinggi turut berpengaruh pada mata uang rupiah.

Saat ini, lanjut dia, perhatian investor sedang tertuju pada laporan keyakinan konsumen bulan Juli, diharapkan dapat memberi gambaran lebih lanjut tentang kondisi ekonomi negara ini.

"Peningkatan keyakinan konsumen bulan Juli yang melampaui ekspektasi dapat menjaga pasar keuangan domestik," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa ini (8/8) mencatat nilai tukar rupiah bergerak mendatar atau stagnan di posisi Rp13.319 per dolar AS.

(T.KR-ZMF/B012)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017