Brasilia, Sao Paulo (ANTARA News) - Kepolisian Brazil pada Kamis menggeledah kediaman Menteri Pertanian Blairo Maggi dalam penyelidikan dugaan korupsi saat ia menjadi gubernur negara bagian.

Penyelidikan itu menambah rangkaian skandal korupsi yang telah mengguncang pemerintahan Presiden Michel Temer.

Bulan lalu, Mahkamah Agung memulai penyelidikan terhadap peranan Maggi dalam skema yang dinamakan "mensaliho", yaitu pembayaran uang saku bulanan bagi para anggota parlemen sebagai imbalan atas dukungan politik di negara bagian tempatnya berasal, Mato Grosso.

Maggi menjabat sebagai gubernur Mato Grosso selama dua periode, antara tahun 2003 hingga 2010.

Menurut seseorang yang mengetahui kasus itu, penggeledahan dilakukan terkait dengan kesepakatan hukum yang diberikan mantan gubernur Mato Grosso, Silval Barbosa.

Barbosa menuding Maggi terlibat dalam skema korupsi tersebut.

Ketika Maggi masih menjabat sebagai gubernur Mato Grosso, Barbosa adalah wakilnya. Barbosa kemudian menggantikan posisi Maggi pada 2010 ketika Maggi mengundurkan diri guna mengikuti pencalonan sebagai anggota Senat Brazil. Barbosa kemudian terpilih menjadi gubernur untuk satu periode selama yaitu empat tahun, yang berakhir pada 2014.

Maggi membantah melakukan kesalahan. Ia mengatakan dalam suatu pernyataan bahwa Barbosa "berbohong" ketika memberikan pengakuan dalam kerangka kesepakatan hukum.

"Saya tidak pernah mengesahkan tindakan ilegal apa pun selama menjabat, juga tidak pernah menghalang-halangi proses peradilan," kata Maggi.

Maggi merupakan miliuner yang pernah menjadi produsen kedelai terbesar Brazil. Perusahaan keluarganya, Amaggi SA, memiliki tanah pertanian luas di Mato Grosso dan menjalankan perdagangan komoditas di Brazil, bersaing dengan perusahaan-perusahaan internasional seperti Archer Daniels Midland Co, Cargill Inc dan Bunge Ltd.

Mato Grosso, yang dikatakan kepolisian federal dikenai perintah penggeledahan di sembilan kota, merupakan pengasil utama gandum dan hewan ternak.

Penggeledahan juga dilakukan di Sao Paulo dan Brasilia, kata kepolisian dalam pernyataan.

Penyelidikan itu menjadi tamparan terbaru bagi pemerintahan Presiden Temer.

Agenda reformasi ekonomi pemerintahan Temer telah berkali-kali gagal karena proses penyelidikan, yang mengincar kalangan pejabat tinggi, termasuk sang presiden sendiri. Temer telah membantah bahwa dirinya bersalah, demikian Reuters.

(Uu.T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017