Palu (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution meresmikan pengoperasian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Sulawesi Tengah, ditandai dengan penekanan tombol dan penadatanganan prasasti disaksikan para investor yang sudah berkomitmen menanam modal di KEK ini, pada Rabu.

"Saya tidak menyangka kalau KEK Palu menjadi yang pertama diresmikan dari 11 KEK yang sedang dibangun di seluruh Indonesia. Ternyata Gubernur Sulteng paling berani melakukan terobosan sehingga KEK Palu menjadi yang pertama diresmikan," ujar Darmin dalam sambutannya.

KEK, kata Darmin, didesain secara khusus oleh pemerintah pusat untuk kepentingan pembangunan daerah guna mendorong tumbuhnya industri pengolahan dan membantu memperluas pasar sehingga bisa meningkatkan nilai tambah untuk kesejahteraan rakyat.

"KEK ini adalah pemanis bagi calon investor agar mereka mau masuk menanam modal di daerah sehingga berbagai produk strategis di daerah-daerah seperti hasil-hasil pertanian, kehutanan dan kelautan perikanan bisa diolah menjadi produk yang berniai tambah tinggi dan memiliki prospek di pasar global," ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, semua investor yang masuk KEK Palu dengan produk yang masuk dalam kategori komoditi strategis di KEK tersebut, akan mendapatkan pembebasan pembayaran pajak dalam waktu tertentu alias tax holiday.

Selain itu, mereka akan mendapat kemudahan pemberian izin baik yang menjadi wewenang pemerintah pusat maupun wewenang pemerintah daerah.

"Terkait Izin Mendirikan Bangunan (IMB), investor sudah bisa merealisasi investasinya walaupun IMB masih dalam proses, yang penting investor tersebut telah memenuhi persyaratan-persyaratan memperoleh IMB dan pemerintah setempat melakukan pengawasan yang baik terhadap kegiatan investor agar tidak melenceng dari ketentuan IMB," tuturnya.

Dengan ramainya investasi di KEK, kata Darmin, diharapkan pertumbuhan ekonomi daerah akan bergerak lebih tinggi, distribusi pendapatan akan lebih baik dan pengentasan kemiskinan akan lebih cepat tercapai.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola melaporkan bahwa KEK Palu yang akan dibangun di atas kawasan seluas 500 hektare telah memiliki kelembagaan yang lengkap sebagai pengelola sehingga para calon investor akan mendapatkan pelayanan yang cepat dan murah.

KEK Palu akan dikelola oleh PT. Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST), sebuah perusahaan daerah Pemerintah Kota Palu, dan BPST telah membentuk sebuah konsorsium yang diberi nama KEK-Palu Public Privat Partnership Investment Center (KEK-Palu PPPIC).

Konsorsium ini terdiri atas sejumlah perusahaan swasta nasional dan asing yang bergerak diberbagai bidang dengan pengalaman internasional di bidang teknik, konsultan dan hukum yakni PT.STM Tunggal Jaya (engineering consultant), PT. Deloitte Konsultan Indonesia (infrastructure and capital project advisory), Penida Capital Advisory, Korean Engineering Consultant Corporation dan Hermawan Juniarto Law-Firm.

PT. STM Tunggal Jaya akan menanamkan modal membangun sarana dan prasarana fisik dan ekonomi di KEK ini dengan rencana investasi Rp7,2 triliun.

Saat ini sudah ada tujuh investor yang sudah merealisasikan investasinya di KEK Palu dengan total rencana investasi sekitar Rp145 miliar bergerak berbagai sektor usaha.

Pewarta: Fauzi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017